Atasi Kekeringan Lahan Pertanian Dinas KPTPH Siagakan 7 Pompa Air di Sejumlah Titik

Atasi Kekeringan Lahan Pertanian Dinas KPTPH Siagakan 7 Pompa Air di Sejumlah Titik

Dinas KPTPH Tanggamus Siagakan 7 Pompa Air di Sejumlah Titik antisipasi kekeringan lahan pertanian. Foto Dinas KPTPH--

 

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Kekeringan yang yang melanda hampir seluruh wilayah sangat berdampak pada sektor pertanian, mensiasati hal itu Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKTPH), Tanggamus siagakan pompa air di sejumlah titik.

Kepala DKPTH Tanggamus Catur Agus Dewanto menjelaskan, mensiasati kekeringan lahan pertanian sawah di Tanggamus pihaknya telah mensiagakan tujuh pompa air.

Pompa air hasil bantuan dari tim gugus tugas kekeringan Kementrian Pertanian (Kementan) itu disiagakan disejumlah wilayah pertanian di berbagai kecamatan.

Yakni Kecamatan Bulok, Pugung, Kotaagung Timur lalu untuk di wilayah Barat, mesin pompa air tersebut ada di Kecamatan Wonosobo.

"Dan Alhamdulillah, mesin mesin tersebut saat ini telah dioperasikan oleh teman teman yang ada dibawah,"kata Catur Agus Dewanto, Minggu 8 September 2024.

Catur mengatakan, mesin pompa tersebut hasil usulan yang disampaikan pihaknya kepada Kementan, dan terealisasi tujuh mesin 

Lalu kemudian disebarkan kepada wilayah kecamatan di Tanggamus. Yang fungsinya untuk, mencegah kekeringan yang melanda di sejumlah lahan pertanian.

"Hanya memang, melihat dari jumlah kebutuhan pompa air yang dimiliki saat ini sangat kurang, kita ajukan 100 unit namun yang baru terealisasi tujuh,"ujarnya.

Catur menerangkan, penyuluh dalam hal ini di himbau untuk berperan aktif melakukan pendataan ke sejumlah lahan pertanian yang memerlukan air agar semua petani dapat merasakan manfaatnya.

"Jika ada penyuluh yang tidak aktif bisa disampaikan, petani maupun kelompok juga diharapan tidak segan segan untuk menyampaikan laporan kekeringan diwilayahnya, nanti penyuluh yang akan menyampaikan kepada kami, kemudian akan kita carikan pompa air di wilayah terdekat,"paparnya.

Musim kemarau panjang seperti saat ini, diakuinya sangat berdampak pada sektor pertanian khususnya sawah, namun kriteria lahan persawahan di Tanggamus lanjutnya berbeda dengan wilayah lain pada umumnya.

"Kekeringan tidak sampai menyebabkan fuso, namun menurunkan hasil. Itu karena lahan pertanian di Tanggamus kriteriamya ada yang tanam tetapi disisi lain juga ada yang panen, berbeda dengan wilayah lain, jika musim tanam, semuanya tanam,"tandasnya. 

Lalu terkait dengan data lahan persawahan yang dilanda kekeringan, ia menjelaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan data terkait hal itu.

Sumber: