Inspektorat Tanggamus Akan Seriusi Dugaan Pemotongan DD, Benarkah?

Inspektorat Tanggamus Akan Seriusi Dugaan Pemotongan DD, Benarkah?

Dugaaan pemotongan DD di Tanggamus terus bergulir, Inspektorat akan lakukan pemangilan. Foto disway.grup--

 

 

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Pemeriksaan terkait imbas pemotongan dana desa (DD) oleh pusat terus bergulir.

Inspektorat Kabupaten Tanggamus mengaku segera akan melakukan pemeriksaan kepada pihak terkait, baik kepala pekon maupun Pj. Kepala pekon.

Sekretaris Inspektorat Gustam Apriansyah menjelaskan, bahwa pihaknya belum melakukan pemeriksaan kepada pihak terkait. 

Lantaran pihaknya tengah disibukan sejumlah agenda pemeriksaan lainnya, namun ia memastikan bahwa Pj maupun kakon dalam waktu dekat ini akan segera dipanggil.

BACA JUGA:Nah Lho! Dana Desa 14 Pekon di Tanggamus Dipangkas, Ini Penyebabnya

"Dalam minggu minggu ini akan segera dipanggil, dari 14 pekon ini mungkin tidak semua, dan potensi yang bisa mengembalikan kerugian akan kita panggil, karena ada juga yang sudah inkrah,"kata Gustam, Mewakili Kepala Inspektorat, Ernalia, Rabu 11 September 2024.

Gustam menerangkan bahwa dari 14 kakon maupun Pj yang diduga melakukan pemotongan DD, ada yang telah melalui proses hukuman, sehingga dalam hal ini pihaknya akan memanggil pihak yang berpotensi mengembalikan kerugian tersebut.

"Ada yang sudah menjalani proses hukuman tidak mungkin kita panggil, nah yang potensi mengembalikan yang akan kita panggil,"terangnya.

BACA JUGA:Dugaan Pemotongan DD, Inspektorat: Akan Segera Lakukan Pemanggilan, Tak Kooperatif Kita Libatkan APH

Diketahui, Dana Desa (DD) tahap II Tahun 2024, bagi 14 pekon di 8 Kecamatan Kabupaten Tanggamus berpotensi dipangkas.

Pemangkasan tersebut berdasarkan catatan di Online Monitoring Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (OMPSAN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), lantaran ada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tahun tahun sebelumnya.

14 Pekon terpotong lantaran SILPA tersebut yakni, Pekon Banding Kecamatan Bandar Negeri Semuong; Pekon Tanjungsari Kecamatan Bulok.

Sumber: