Jelang Pilkada 2024,Kapolres Pringsewu Ingatkan Warga Waspadai Bahaya Politik Uang Pemicu Calon Bupati Korupsi

Jelang Pilkada 2024,Kapolres Pringsewu Ingatkan Warga Waspadai Bahaya Politik Uang Pemicu Calon Bupati Korupsi

Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra--

PRINGSEWU,RADARTANGGAMUS.CO.ID – Memasuki tahapan Pilkada serentak 2024, Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap praktik politik uang yang kerap terjadi. Politik uang, menurut Kapolres, merupakan salah satu ancaman serius bagi demokrasi dan merupakan akar dari berbagai bentuk korupsi.

 

Kapolres Pringsewu menegaskan bahwa politik uang, dengan membagikan uang atau sembako, adalah sebuah tindakan yang bertujuan untuk mempengaruhi pemilih demi meraih kemenangan. “Politik uang adalah praktik koruptif yang tidak hanya merusak proses demokrasi, tetapi juga menumbuhkan budaya korupsi di berbagai sektor,” ujar AKBP Yunnus melalui release humasnya pada Sabtu (12/10/2024)

 

Ia menjelaskan bahwa politik uang memicu munculnya para pemimpin yang cenderung tidak bertanggung jawab dan hanya mengejar kepentingan pribadi serta golongan. Setelah terpilih, mereka sering kali merasa berkewajiban untuk "mengembalikan modal" yang telah dikeluarkan selama masa kampanye. Hal ini menyebabkan berbagai bentuk korupsi seperti gratifikasi, suap, hingga penyalahgunaan anggaran publik.

 

“Politik uang menjadi induk dari korupsi. Masyarakat harus sadar bahwa memilih pemimpin dengan dasar uang akan berdampak buruk, baik terhadap pembangunan daerah maupun kesejahteraan rakyat,” tambahnya. Ia juga menyebutkan bahwa praktik seperti "serangan fajar", yaitu pembagian uang sebelum hari pencoblosan, adalah salah satu bentuk politik uang yang paling umum dan harus dihindari.

 

Kapolres mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menolak segala bentuk politik uang. Dengan begitu, masyarakat diharapkan dapat memilih pemimpin yang benar-benar memiliki integritas, kompetensi, dan dedikasi untuk membangun daerah, bukan pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri atau kelompok tertentu.

 

“Jika kita ingin memutus rantai korupsi, maka kita harus mulai dari penolakan terhadap politik uang. Dengan begitu, kita dapat memilih pemimpin yang berintegritas dan memiliki visi untuk kebaikan bersama.” Bebernya 

Lebih lanjut ia menyatakan akan terus mengawal dan emmastikan pilkada serentak di kabupaten Pringsewu berjalan dengan aman dan lancar. Ia juga menegaskan akan menindak tegas setiap pelaku money politik dalam pilada ini.

 

“tugas polisi bukan hanya sebatas menjaga keamanan saat kampanye, pam TPS dan perhitungan suara, namun lebih dari itu kami ingin memastikan bahwa pemimpin yang akan duduk nanti adalah orang yang amanah, yang saat memimpin bisa memperjuangkan masa depan warganya, dan bukan untuk korupsi guna mengembalikan modal saat pemilihan,” tegasnya. (*) 

Sumber: