Af' idatul Azkiyah Wakili Lampung Masuk Level 4 Program Guru PembaTIK 2024 Kemdikbudristek
Af'datul Azkiyah Mashodi, S.Pd.Gr Guru SDN 2 Kresnomulyo kecamatan Ambarawa kabupaten Pringsewu --
PRINGSEWU,RADARTANGGAMUS.CO.ID – Satu lagi guru asal SDN 2 Kresnomulyo kecamatan Ambarawa kabupaten Pringsewu, Af' idatul Azkiyah S.Pd.Gr berhasil masuk level 4 mengikuti rangkaian Program PembaTIK 2024 (Pembelajaran Berbasis TIK) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek RI).
Keberhasilan Af' idatul Azkiyah, menjadi kebanggaan tersendiri bagi guru di kabupaten Pringsewu yang sudah mewakili provinsi Lampung untuk mengejar menjadi Duta Teknologi Nasional gelaran Kemendikbudristek RI tahun 2024.
Karena, untuk mengikuti PembaTIK 2024 adalah Program peningkatan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, dan dinas pendidikan dalam kegiatan Belajar, Mengajar, dan Berkarya untuk mendukung terciptanya Inovasi Pembelajaran Kolaboratif dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengedepankan Pemanfaatan Platform Teknologi.
Peningkatan Kompetensi TIK guru ini mengacu pada standar kompetensi TIK yang terdiri dari 4 level, yakni level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi maupun berkolaborasi.
Menurut Af' idatul Azkiyah, Peserta didik zaman sekarang sudah sangat familiar dengan yang namanya gadget. Pembelajaran sudah seharusnya memanfaatkan teknologi agar peserta didik menjadi lebih bersemangat dalam belajar. Masalah yang ada di kelas 4 yaitu peserta didik sering bertanya kapan pulang dan kapan istirahat, ini menandakan bahwa pembelajaran yang dilakukan terlalu monoton dan tidak menggairahkan.
"Dalam hal ini saya melakukan praktik baik dengan judul KENALOG yang merupakan akronim dari “Kenali Aku Teknologi” yaitu pembelajaran dengan menggunakan MPI Kebun Rara. Untuk itu saya buatkan pada PembaTIK Level 3 2024, Games Wordwall, dan pemanfaatan PMM untuk mencari modul dan tes formatif, "ungkapnya kepada Radar Pringsewu, Kamis (24/10/2024)
Dijelaskan Af' idatul Azkiyah, bahwa Pembelajaran yang lakukan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek. Sehingga hasil akhirnya merupakan produk dibuat oleh peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda.
Hasilnya setelah menggunakan teknologi dalam belajar peserta didik menjadi lebih semangat untuk belajar dan sudah tidak mengantuk lagi.
Sumber: