Diduga Persoalan Uang, Sanwani Tega Habisi Nyawa Ayah Kandungnya Sendiri
BULOK—Peristiwa pembunuhan yang dilakukan anak kandung terhadap orang tua kembali terjadi di Kabupaten Tanggamus. Kali ini terjadi di Dusun Leweung Kolot, Pekon Sukagung Barat, Kecamatan Bulok, Selasa (11/12) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Saliman (60) meregang nyawa di tangan anak kandungnya sendiri, Sanwani (37). Rumah semi permanen separuh papan setengah bata di Pekon Sukaagung Barat Kecamatan Bulok menjadi saksi bisu kebiadaban seorang anak yang tega membunuh ayah kandungnya sendiri. Itupun hanya perkara uang yang tidak seberapa. Padahal sebelum kejadian sang ayah berniat mulia melerai keributan tersangka dengan ibu kandungnya. Namun, rupanya amarah telah mengusai tersangka Sanwani (34) dengan membabi buta menusukan golok ke arah perut, membacok kepala ayah yang selama ini telah membesarkan dan menyambung asupan gizi ditubuhnya. Tersangka juga tidak merasa ada penyesalan telah melukai ayahnya, padahal dia sendiri juga merupakan ayah dari 2 anak. Bukan membawa ayahnya kerumah sakit namun kabur melarikan diri menggunakan sepeda motor. Beruntung berselang 3 jam, Polsek Pardasuka Polres Tanggamus berhasil membekuknya saat ia hendak bersembunyi ke rumah sudaranya. Kapolsek Pardasuka AKP Martono, SH. MH mengungkapkan tersangka berhasil ditangkap di Pekon Wargomulyo Pekon Pardasuka.\"Tersangka Sanwani berhasil ditangkap saat bersembunyi di rumah saudaranya di Pekon Wargamulyo sekitar pukul 09.00 Wib,\" kata Kapolsek AKP Martono mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, melalui pesan whatsaap, Selasa sore (11/12). Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan bahwa berdasarkan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi, permasalahan diawali dari ayah tersangka menjual motor milik tersangka kepada keponakan korban yang dibayar dengan cara dicicil dengan uang muka Rp1,6 juta. Dari uang muka itu, Rp1 juta diambil oleh ibunya dan Rp 600 ribu oleh ibunya diberikan kepada tersangka. \"Tersangka merasa kesal, sehingga terjadi perdebatan antara pelaku dengan ibunya yang didengar oleh ayahnya. Niat ayahnya melerai namun keributan bertambah panas dan tanpa prikemanusiaan tersangka menusukan golok yang telah dipersiapkannya ke perut dan membacok leher korban mengenai kepala,\" ungkap Martono. (ral/ayp)
Sumber: