Asap Pembakaran Jerami Ganggu Pengemudi
PRINGSEWU - Sejumlah oknum petani di Gadingrejo atau tepatnya di seputar Rest Area Pringsewu melakukan pembakaran jerami. Karena lokasi persawahan tak jauh dari jalan raya mengakibatkan pengguna yang melintas di jalan mengeluhkan asap akibat pembakaran sisa panen padi tersebut. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh seorang pengguna jalan, Gani Abdurrahman, warga Pajaresuk kepada Harian Radar Pringsewu, kemarin. Dirinya mengeluhkan aktivitas sejumlah oknum petani yang membakar sisa hasil panen, lantaran menyebabkan badan jalan kerap dipenuhi kepulan asap. \"Aktivitas petani membakar sisa panen menjadi seolah menjadi tradisi. Mereka kerap melakukan pembakaran terutama terjadi sore hari, para petani sengaja membakar sisa tanaman yang sudah diambil gabahnya. Asapnya cukup menyesakkan bahkan mengganggu pandangan saat berkendara,\" ujarnya. Dirinya berharap pemerintah kepada melalui penyuluh pertanian memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara pengolahan dan pemanfaatan limbah dari hasil pertanian. Seperti pengelolaan jerami menjadi pupuk organik dan sejenisnya. \"Sehingga para petani tidak lagi membakar jerami sisa panen. Hal ini tentunya memberikan keuntungan lebih, baik kepada para petani maupun kami pengguna jalan tidak lagi merasakan asap - asap yang menyesakan dada dan menganggu pemandangan,\" katanya. Sementara salah seorang petani yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa metode pembakaran jerami sisa hasil panen memiliki banyak keuntungan. Proses pembersihan limbah pertanian jerami dengan sistem bakar diakui selain lebih menghemat waktu juga menghemat biaya. \"Metode pembakaran seperti ini sangat menyingkat waktu, karena selesai panen bila sudah kering bisa langsung dibakar. Kemudian abunya bisa digunakan sebagai pupuk tambahan,\" pungkasnya.(arf)
Sumber: