Ratusan Warga Ikut Imunisasi Ulang Difteri
ULUBELU - Ratusan masyarakat Pekon Rejosari, Kecamatan Ulu Belu diimunisasi ulang. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran wabah difteri. Imunisasi ini sejatinya digelar Senin (22/1) lalu, namun karena berbagai pertimbangan sehingga dilaksanakan Rabu (24/1). Menurut Kasi Surveillance dan Imunisasi, Bambang Sutejo, mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Sukisno, imunisasi ulang ini sebagai tindakan outbreaks respon immunization (ORI), atau penanganan kasus kejadian luar biasa (KLB). \"Jumlah yang diimunisasi ulang lebih dari target, semula diestimasikan 600 orang tapi ternyata lebih dari 750 orang. Penambahan ini karena orang dewasa lebih dari 19 tahun juga minta diimunisasi. Jadi usia 1-19 tahun memang kisaran 600 orang, sisanya dewasa,\"ujar Bambang, Rabu (24/1). Ia menjelaskan, imunisasi dipusatkan di balai pekon. Pesertanya anak usia sekolah dari SDN 1 Rejosari sebanyak 96 anak, lalu siswa SDN 2 Rejosari 73 anak, lantas balita di atas dua tahun, serta remaja sampai usia 19 tahun 389 orang. Untuk yang dewasa, banyak juga aparat pekon, BHP, tokoh-tokoh masyarakat sebab mereka juga sadar perlu perlindungan diri. \"Pelaksanaan berjalan lancar, semua anak-anak dari balita, siswa sekolah, sampai remaja usia 19 tahun datang imunisasi,\" terang Bambang. Ia menerangkan dengan berbeda usia, maka vaksin yang diberikan juga berbeda, untuk usia 1-5 tahun diberi vaksin DPT Hb Hib, lalu usia 5-7 tahun diberi DT, dan usia 7-19 tahun serta dewasa diberi Td. Agar memudahkan pemberian vaksin, maka tiap kelompok usia dibagi ke beberapa tempat penyuntikan. Tempat penyuntikan paling banyak yakni bagi kelompok usia 1-5 tahun karena balita, dan 5-7 tahun yang diisi para siswa sekolah. Untuk paramedis yang terlibat penyuntikan sekitar 20 orang terdiri dokter umum, dokter gigi, perawat dari Puskesmas Ngarip, Ulu Belu, dan beberapa bidan di Kec. Ulu Belu. \"Bupati Tanggamus, juga berkesempatan hadir dalam kegiatan ORI tersebut, kita harapkan dengan tindakan seperti ini bisa mencegah penyebaran difteri. Dan terima kasih juga kepada warga Pekon Rejosari yang berperan aktif mengajak anak-anaknya untuk imunisasi ulang. Semoga masyarakat Tanggamus makin sehat,\" katanya. Sementara itu Cikmah, Kepala Puskesmas Ngarip, Ulu Belu, pelaksanaan ORI lancar dan anomi warga tinggi karena sebelumnya sudah adakan sosialisasi, pengkondisian, bahkan sampai gladi. \"Dari kemarin-kemarin kami sudah persiapan, sebab di sini KLB sehingga harus diambil tindakan yang maksimal,\" ujarnya. Ia mengaku, sampai selesai pemberian vaksin, tidak ada warga yang mengalami efek samping seperti kejang-kejang. Sebelumnya memang Diskes Tanggamus juga sudah siapkan penanganan apabila timbul dampak ORI. \"Kalau yang anak-anak takut disuntik wajarlah, tapi tidak menghambat, semuanya mendapat imunisasi,\"tandasnya. (iqb)
Sumber: