Dongkrak PAD, Dishub Akan “Hidupkan” Kembali Terminal Kotaagung

Dongkrak PAD, Dishub Akan “Hidupkan” Kembali Terminal Kotaagung

KOTAAGUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tanggamus berencana untuk mengaktifkan kembali terminal penumpang Kotaagung yang selama ini “mati suri” Rencana memfungsikannya terminal penumpang yang berlokasi di Kelurahan Pasar Madang Kota Agung tersebut dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus melalui sektor retribusi masuk terminal. \"Saat ini banyak angkutan umum seperti angkutan kota atau angkot dan bus yang enggan masuk terminal penumpang Kota Agung. Ya, kita maklumi juga sarana prasarana terminal sudah banyak yang tidak layak, yang akirnya terminal Kota Agung menjadi terlantar,”ujar Kepala Dishub Tanggamus Razi Azanisyah Minggu (18/3). Untuk memfungsikan Terminal Penumpang Kota Agung tersebut, Dishub Tanggamus telah mengusulkan pembangunan sarana prasarana terminal,  yang rencananya pembangunnya direalisasikan tahun 2018 ini melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanggamus. \"Tahun lalu memang kami usulkan dan disetujui oleh pihak legislatif,  namun item pembangunan mana saja dari bagian terminal yang di bangun kita tidak tahu,  karena pelaksana pembangunan dinas PUPR,” kata Razi. Kendati belum mengetahui pasti, namun Razi menduga jika kemungkinan besar akan dibangun pagar terminal sebagai pembatas,  kemudian sarana loket,  kamar mandi dan ruang peron.” Yang utama tentu ruang tunggu bagi penumpang,” kata mantan Kasatpol PP itu. Razi menambahkan, dengan berfungsinya Terminal Penumpang Kota Agung,  maka lalu lintas angkutan umum akan tertib dan terkendali. Karena tidak ada alasan lagi bagi pengemudi Angkot ataupun Bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP)  yang tidak mau masuk terminal. \"Jika terminal sudah berfungsi,  seluruh angkot harus beraktifitas di terminal,  baik menaikkan ataupun menurunkan penumpang,  intinya semuanya harus masuk terminal,  baik angkot maupun bus, \" imbuhnya. Razi juga mengakui, bahwa terminal Kotaagung sekarang sudah tidak representatif lagi, sebab lahan yang ada masih kurang lebar.”Ya, untuk membangun terminal baru dibutuhkan lahan, jika lahan sudah ada tinggal diajukan kepusat, biar pusat yang membangunnya,” pungkasnya.(ral)

Sumber: