Sejarah Kekhatuan Semaka di Tanggamus, Pernah Berjaya di Abad 15 Hingga 18
Kereta Kencana di Museum Kekhatuan Semaka--
"Saat ini barang-barang peninggalan Sekala Brak Buai Anak Tumi masih tersimpan di Museum Kekhatuan Semaka, salah satunya seperti batu-batu untuk pemujaan," ungkapnya.
Ia melanjutkan, setelah menampung Sekala Brak Buai Anak Tumi, Kekhatuan Semaka kian diakui saat membantu Kesultanan Banten dalam menaklukan Rawayan atau yang saat ini dikenal sebagai Suku Badui di Pandeglang, Banten.
Saat itulah disebutkan Kekhatuan Semaka masuk wilayah kekuasaan Kesultanan Banten.
Menurutnya, di Lampung yang jadi bagian Kesultanan Banten yakni Keratuan Darah Putih di Kalianda, keratuannya Radin Inten. Lalu Keratuan Melinting di Lampung Timur, Keratuan Pemanggilan di Bandar Lampung, dan Keratuan Semaka.
Kekhatuan Semaka semakin diakui lagi setelah mengirimkan bantuan pasukan perang ke Radin Inten untuk melawan kolonialisme.
Bukti itu masih ada berupa meriam berwarna hitam yang ditempatkan di teras museum.
Setelah abad 18, Kekhatuan Semaka mulai redup oleh beberapa faktor. Diantaranya seperti tidak tersebutkan lagi nama Kekhatuan Semaka dan berganti dengan sebutan Semoung.
Kemudian pimpinannya lebih memilih menyebarkan ajaran agama Islam daripada membesarkan dan menguatkan kekuasaan keratuan.
Sumber: