Siapkan Rp 13 Miliar Untuk Bangun Jembatan Banjarnegara-Kanoman

Siapkan Rp 13 Miliar Untuk Bangun Jembatan Banjarnegara-Kanoman

WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Tanggamus menyiapkan sedikitnya Rp 13 miliar lebih untuk pembangunan jembatan penghubung antara Pekon Banjarnegara Kecamatan Wonosobo dan Pekon Kanoman Kecamatan Semaka. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanggamus Riswanda Djunaidi melalui Kabid Bina Marga Ishak Basuki mengatakan, pembangunan jembatan penghubung antar kecamatan itu akan dilaksanakan pada tahun ini, dengan panjang jembatan sekitar 60 meter dan lebar 6 meter. \"Saat ini masih tahapan persiapan proses lelang. Kemungkinan sebelum bulan Juli nanti sudah mulai bisa dikerjakan pembangunannya, \" ujar Ishak. Pembangunan jembatan Banjarnegara ini kata dia, akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama yaitu pekerjaan pada bagian bawah akan dilaksanakan pada tahun ini, dengan masa kontrak hingga bulan Desember. Sedangkan tahap berikutnya yaitu pekerjaan pada bagian atas jembatan akan dilaksanakan di tahun 2018. Ia menambahkan, pembangunan jembatan yang terbentang diatas Sungai Way Semaka itu akan dilakukan menggunakan kontruksi rangka baja.\"Untuk bentang jembatan keseluruhan termasuk oprit yakni sekitar 70 meter. Sedangkan untuk rangka bajanya sekitar 60 meter, \" bebernya. Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut memang sangat mendesak dan dibutuhkan oleh warga. Mengingat volume kendaraan menuju Kecamatan Wonosobo maupun Semaka cukup banyak, selain itu kondisi jembatan gantung Banjarnegara yang selama ini menjadi jalur alternatif warga juga sudah tidak layak. \"Dengan adanya jembatan ini kami berharap arus lalu lintas pada ruas Banjarnegara-Kanoman bisa lebih lancar, sehingga bisa berdampak pada meningkatnya perekonomian warga di dua kecamatan tersebut, \" tukasnya. Untuk diketahui jembatan gantung Banjarnegara ini kondisinya sudah tidak laik lagi untuk dilalui mengingat banyak lantai jembatan yang sudah lapuk dan tali seling yang rapuh sehingga rawan. Jembatan gantung ini juga pernah memakan korban, tepatnya November tahun lalu, dimana sedikitnya tiga orang tercebur dari atas jembatan saat melintas, ketiga korban tewas berikut dengan motor yang hanyut tersapu derasnya arus Way Semaka. Polisi setelah kejadian juga langsung memasang police line atau garis polisi dengan maksud agar jembatan tidak lagi dilintasi, namun karena kebutuhan mendesak warga akhirnya memperbaiki lantai jembatan sendiri dan jembatan tersebut hingga kini masih dilalui oleh warga kendati musibah bisa mengintai kapan saja.(uji)

Sumber: