Bak Kubangan Kerbau, Jalan Penghubung Antar Pekon Di Kecamatan Ini Dikeluhkan Warga

Bak Kubangan Kerbau, Jalan Penghubung Antar Pekon Di Kecamatan Ini Dikeluhkan Warga

Jalan penghubung pekon Kanoman dengan Suka Raja bak kubangan kerbau. Foto Zepta Heryadi--

RADARTANGGAMUS.CO.ID- Jalan penghubung antar pekon di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung ini bak kubangan kerbau.

Jalan sepanjang tiga kilo meter penghubung Pekon Kanoman menuju Pekon Sukaraja itu diduga rusak karena banyaknya mobil Dum Truk dan L 300 yang mengangkut pasir melebihi tonase.

Akibatnya aspal jalan nampak mengelupas dan batu krikil berserakan dimana-mana, terlebih setelah hujan jalan berbentuk kolam ikan. 

Selain itu, rusaknya jalan tersebut akibat minimnya darinase sehinga jalan mudah tergenang ketika hujan.

Belum lagi dum truk penangkut pasir yang sering melintas dijalur tersebut membuat kerusakan semakin parah.“ 

Karena banyak truk pasir mas, yang melewati jalan disini, makanya jalan cepat rusak,” ujar salah satu pengguna jalan Pekon Kanoman Nasril.

Ironisnya, meski sudah mengalami kerusakan cukup parah jalur utama yang menghubungkan sejumlah pekon ini, belum juga diperbaiki oleh pemerintah daerah (Pemda) Tanggamus. 

Beberapa titik yang berlubang hanya di tambal dengan batu pedel seadanya."Sudah lama jalan ini rusak tapi belum juga dibangun oleh pemerintah," ujar pengguna jalan lainnya Rohman.

Rohman mengungkapkan, akibat kerusakan jalan itu, akses transportasi antar pekon sangat terganggu, bahkan jalanan itu akan semakin sulit dilalui saat hujan tiba. 

Pasalnya, lubang dijalan yang berkedalaman sekitar 10 cm lebih bisa sangat berbahaya karena tidak terlihat jika tergenang air. 

Warga yang melintas di daerah tersebut harus ekstra hati-hati kalau tidak ingin terperosok dalam kubangan di jalan.“Banyak genangan kalau terjadi hujan,"terangnya.

Warga berharap pemerintah segera turun tangan agar kerusakan tidak semakin parah. 

Selain itu juga di sisi jalan dibuatkan jalur pembuangan air (drainase/selokan) agar air bisa mengalir dan tidak menggenang di jalan.

"Ada hanya saja belum dibangun secara permanen. Nah, ketika hujan turuna air tumpah ke badan jalan, yang menyulitkan para pengguna jalan melintas,” pungkasnya. (*)

Sumber: