Bencana kelaparan sebagai dampak dari perubahan iklim akan terjadi jika ketahanan pangan lemah.
Di Indonesia, mungkin banyak yang beranggapan bahwa ancaman perubahan iklim dan krisis pangan belum tampak.
Hal itu karena ketersediaan sumber daya alam masih cukup melimpah dan masih memungkinkan produksi pertanian tetap berjalan sepanjang tahun.
Namun jika situasi iklim global tidak direspon secara serius sejak saat ini, maka Indonesia bisa terlambat mengantisipasi bencana kelaparan pada tahun 2050 mendatang.
Terlebih, ketahanan pangan nasional Indonesia bakal dihadapkan pada tantangan besar, berupa kenaikan populasi penduduk di tengah produksi pangan yang cenderung stagnan.
Jika tidak ada intervensi kebijakan ketahanan iklim, dampak dari perubahan iklim dapat memicu kerugian ekonomi Indonesia pada Tahun 2020 hingga 2024 mencapai angka Rp544 triliun.
Menurutnya, intervensi kebijakan ketahanan iklim menjadi salah satu prioritas yang dinilai mampu menghindari potensi kerugian ekonomi sebesar Rp281,9 triliun hingga tahun 2024 mendatang.
BMKG diamanatkan untuk mendukung kualitas lingkungan hidup dan peningkatan ketahanan bencana dan iklim, sesuai dalam RPJMN.