JAKARTA, RADARTANGGAMUS.CO.ID - Ancaman krisis pangan akibat dampak perubahan iklim tampaknya bukan sekadar isapan jempol belaka.
Hal itu diungkapkan Kepala Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Menurutnya, ketahanan pangan nasional akan terdampak akibat kencangnya laju perubahan iklim. Hal itu bisa mengakibatkan hasil panen menurun hingga gagal tanam.
Saat ini suhu bumi secara global naik 1,2 derajat celsius. Angka tersebut bukanlah angka yang kecil, namun angka yang besar dan mematikan.
Sebab, banyak fenomena ekstrem, bencana hidro-meteorologi yang diakibatkan pemanasan global.
"Bencana kelaparan seperti yang diprediksi organisasi pangan dunia (FAO) akan terjadi di tahun 2050 adalah ancaman nyata," ujar Diwkorita.
Situasi ini bukan hanya jadi ancaman bagi negara negara berkembang saja, tetapi juga jadi ancaman bagi seluruh negara-negara dunia, jika tidak ada langkah kongkrit untuk mengatasi krisis iklim.
Jumlah penduduk dunia pada tahun 2050 diperkirakan mencapai angka 10 miliar.