Sawah Kering, Harga Beras Goyah

Sawah Kering, Harga Beras Goyah

Ilustrasi Gambar--

PALAS, RADARTANGGAMUS.CO.ID - Sekitar 1.500 hektar tanaman padi di wilayah Palas terancam gagal panen akibat kekeringan yang melanda selama musim kemarau ini.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas mendata, tanaman padi yang telah berstatus kekeringan hampir menyeluruh di setiap desa. Kecuali Desa Tanjung Jaya lantaran telah memasuki musim panen.

Kepala UPT Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Yusak Murjoko mengatakan, kekeringan terjadi lantara sebagian hamparan tanaman padi telah kehabisan pasokan air.

"Untuk saat ini hamparan tanaman padi sudah kehabisa pasokan air. Tanah di lahan juga sudah banyak yang retak karena tidak air," kata Yusak kepada Radar Lamsel, Minggu (10/9) kemarin.

BACA JUGA:Winarni: Pengajian Upaya Menjaga Kesehatan Rohani

Yusak menjelaskan, hingga saat ini tanaman padi yang telah mengalami kekeringan sekitar 1.500 hektar. Hamparan tersebut hampir menyebar di seluruh desa wilayah Palas.

"Saat ini kita mendata sudah ada sekitar 1.500 hektar tanaman padi telah kekeringan. Hampir semua desa ada tanaman padi yang terkena kekeringan," sambungnya.

Meski begitu, tanaman padi yang mengalami kekeringan itu padi di lever kerusakan sedang. 

"Walaupun tanahnya retak, tanaman masih hijau. Tapi kalau tidak ada hujan selama dua pekan kedepan, level kerusakan bisa naik. Bahkan bisa gagal panen," ungkapnya.

Ketua Gabungan Kelompok Tani, Desa Bali Agung, Dewo Aji Sastrawan juga tak menepis kekeringan mulai melanda selama sepuluh hari belakangan. 

Dewo menyebutkan, setidaknya ada sekitar 56 hektar tanaman padi petani Desa Bali Agung yang telah terkena kekeringan.

"Untuk saat ini sudah ada 56 hektar tanaman padi yang sudah kekeringan. Sudah enggak bisa siram, sebab sumur bor sudah kering. Harapan kita semoga turun hujan sehingga petani tidak gagal panen," pungkasnya. 

Harga jual gabah kering panen (GKP) kian melambung akibat dampak musim kemarau. Hal ini juga turut menyebabkan harga beras juga ikut meroket.

Perkumpulan Penggilingan Padi (Papadi) Siger Lampung juga memprediksi harga gabah dan beras akan terus melambung. Sebab tak banya daerah-daerah yang bisa panen padi selama musim kemarau.

Sumber: