Puso di Sragi Capai 200 Hektar
Ilustrasi Gambar--
SRAGI, RADARTANGGAMUS.CO.ID – Sekitar 200 hektar hamparan tanaman padi di wilayah Kecamatan Sragi diperkirakan telah mengalami gagal panen akibat kekeringan.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Sragi mendata dari 410 hektar tanaman padi yang telah rusak berat di pekan lalu, sekitar 200 hektar telah mengalami gagal panen.
Kepala UPT Tanaman Pangan Hortikultura dan Pekebunan Kecamatan Sragi, Haryono mengatakan, meski belum didata secara keseluruhan. Namun dari hasil pengamatan di lapangan tanaman padi yang telah mengalami gagal panen diperkirakan sekitar 200 hektar.
“Hari ini kita turun ke lahan melihat kondisi tanaman yang kekeringan. Kalau data secara kesuluruhan belum bisa pastikan, tapi sekitar 200 hektar sudah ada tanam padi yang puso,” ungkap Haryono.
BACA JUGA:Selain Baik Untuk Menurunkan Berat Badan, Berikut Manfaat Bunga Telang Untuk Kesehatan
Haryono mengungkapkan, 200 hektar tanaman padi yang telah mengalami gagal panen itu diambil dari perkembangan tanaman padi yang telah rusak berat akibat kekeringan pada pekan lalu.
“Kita turun ke lapangan melihat perkembangan padi yang rusak berat pekan lalu. Dan memang kondisinya sulit diselamatkan, sumber air sudah tidak ada sumur bor sudah tidak kuat,” sambungnya.
Sementara itu Petugas Pengendari Organisme Pengganggu Tanaman (PPOPT) Kecamatan Sragi, Sumaryo juga mengamini tanaman padi telah mengalami gagal panen. Namun ia belum menerangkan berapa luasnya.
Sumaryo juga menjelaskan, kekeringan ini terjadi secara menyeluruh di seluruh wilayah Sragi. Dampak kekeringan terparah terjadi di Desa Kuala Sekampung.
“Kalau kekeringan terparah terjadi di Desa Kuala Sekampung. Yang puso juga sudah ada karena rusak berat itu bisa gagal panen dalam dua sepekan atau dua pekan jika tidak air. Untuk pendataan tanaman puso baru kita lakukan di akhir September,” pungkasnya. (*)
Sumber: