Hewan Ternak Terkena Penyakit Lato-Lato Hingga Mati, Disbunak Tanggamus Cuek, Dewan Geram

Hewan Ternak Terkena Penyakit Lato-Lato Hingga Mati, Disbunak Tanggamus Cuek, Dewan Geram

Wakil Ketua I DPRD Tanggamus Irwandi Suralaga memanggil pejabat Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Tanggamus lantaran mengabaikan pelayanan ke masyarakat. Foto Uji Mashudi --

RADARTANGGAMUS.CO.ID - DPRD Kabupaten Tanggamus menyoroti buruknya pelayanan di Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Tanggamus.

Hal itu lantaran Disbunak Kabupaten Tanggamus diduga tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat yang meminta penanganan terhadap hewan ternak yang terkena penyakit.

Kondisi itu pun membuat DPRD Tanggamus geram dan memanggil Disbunak Tanggamus, Rabu 27 Desember, di ruang Wakil Ketua I DPRD Tanggamus Irwandi Suralaga

Pemanggilan yang dilakukan DPRD Tanggamus itu dihadiri Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disbunak Tanggamus Robbi Zidni Jaya mewakili Kepala Disbunak Dhani Riza dan Dokter Hewan Yoga.

BACA JUGA:Kakek Yang Meninggal di Rumah Warga Pekon Ketapang Ternyata Warga Ambarawa Pringsewu

Wakil Ketua I DPRD Tanggamus Irwandi Suralaga mengatakan bahwa pemanggilan ini dilakukan lantaran Disbunak mengabaikan pelayanan ke masyarakat.

"Ada masyarakat punya 3 ekor hewan ternak jenis sapi dalam kondisi hamil dan meminta divaksin karena terkena penyakit lato-lato, tapi nggak dilayani sama dinas. Akibatnya, satu ekor sapi sekarang sudah mati," katanya.

Padahal masyarakat yang meminta pelayanan ke Disbunak ini jarak rumahnya dengan Kantor Dinas hanya sekitar 3 menit.

"Yang dekat saja nggak dilayani, bagaimana dengan masyarakat yang jauh," ketusnya.

BACA JUGA:Libur Nataru, Pengunjung Destinasi Wisata di Pringsewu Meningkat

Menurutnya, pelayanan ke masyarakat untuk menjaga hewan ternak agar tetap sehat mestinya harus dilaksanakan dengan baik oleh Dinas Peternakan. 

Hal itu guna mendukung swasembada daging yang telah menjadi program pemerintah.

"Seharusnya masyarakat dilayani dengan baik. Jika ada keluhan atau laporan dari masyarakat cepat direspon, jangan diabaikan. Bagaimana program swasembada daging bisa terealisasi di Tanggamus jika dinas saja tidak memberikan pelayanan yang baik ke masyarakat," cetusnya.

Ia menjelaskan bahwa lato-lato atau Lumpy Skin Disease (LSD) menjadi wabah nasional yang menyerang hewan ternak. 

Sumber: