Pupuk Langka, Produktifitas Padi Terancam Menurun
WONOSOBO - Dalam beberapa pekan terakhir, para petani di sejumlah daerah di Kabupaten Tanggamus mengeluh karena sulit memperoleh pupuk. Pantauan Radar Tanggamus, petani disejumlah daerah seperti Wonosobo, Semaka, Kotaagung Barat dan Kotaagung hingga kemarin (11/9) masih kesulitan dalam mendapatkan pupuk, baik subsidi maupun non subsidi. Sebab, pupuk yang biasanya mudah didapatkan di kios maupun toko itu kini sudah langka. \"Saya sudah keliling cari pupuk, mulai dari Wonosobo sampai Semaka, tapi pada kosong,\" kata Jauhari, salah satu petani asal Wonosobo, kemarin. Menurutnya, kelangkaan pupuk ini sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Padahal saat ini petani diwilayah tersebut sudah memasuk musim tanam. Akibatnya, kini tingkat produktifitas padi terancam menurun. \"Kalau baru tanam harus di pupuk, karena kalau tidak nanti pertumbuhan padinya terhambat, selain itu padi juga bisa menguning, \" ujar Jauhari. Senada dikatakan Yusron, petani asal Kecamatan Semaka. Ia mengaku, kesulitan dalam mendapatkan pupuk. Sebab, pupuk yang biasanya banyak dijumpai di kios-kios maupun toko kini sudah langka. \"Saya sudah cari, di Pasar Srikuncoro tidak ada, Pasar Wonosobo dan Pangkul juga tidak ada. Bahkan saya juga sampai nyari ke Kotaagung, tapi tetap tidak ada juga, \" ungkapnya. Kelangkaan pupuk ini menjadi ironi bagi petani. Sebab disatu sisi pemerintah menargetkan swasembada pangan, sementara disisi lainnya petani masih kesulitan dalam mendapatkan pupuk. Untuk itu, ia berharap agar pemerintah dapat mengatasi kelangkaan pupuk yang terjadi saat ini. \"Ya, harapan kami supaya pupuk ini kembali mudah didapat, agar produktifitas padi bisa meningkat, dengan begitu maka program swasembada pangan bisa tercapai, \" pungkasnya. (uji)
Sumber: