Niat Melerai,Kabag TU RSUD Batin Mangunang Dikeroyok Keluarga Pasien
--
RADARTANGGAMUS.CO.ID--Kepala Bagian Tata Usaha (TU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batin Mangunang Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, Hendra Eka Saputra diduga menjadi korban pengeroyokan saat berupaya melerai kerusuhan antara keluarga pasien dengan petugas medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD setempat.
Peristiwa itu terjadi di IGD RSUD Batin Mangunang Kotaagung pada Sabtu dini hari sekitar Pukul 01.00 WIB.
Kepala Bagian TU RSUD Batin Mangunang Kotaagung Hendra Eka Saputra menjelaskan kronologi pengeroyokan, bermula ketika ia sedang kerja lembur di rumah sakit setempat. Namun ada kericuhan yang terjadi di ruang IGD antara keluarga pasien dengan petugas medis.
Eka sapaan akrabnya kemudian mencoba melerai kericuhan tersebut, namun ia malah dikeroyok oleh keluarga pasien.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Buron Pelaku Pengeroyokan Yang Sebabkan Korbannya Tewas
BACA JUGA:2 Terdakwa Pengeroyokan Divonis 6 Bulan Percobaan
Akibat pengeroyokan itu, Eka mengalami luka robek di bagian mulut dan luka memar di bagian kepala belakang dan harus mendapat perawatan medis.
"Saya cuma melerai, tapi malah saya yang di keroyok," ungkap Eka.
Lebih jauh Eka menjelaskan bahwa awalnya ada pasien yang mengalami kecelakaan dan dibawa ke IGD RSUD Batin Mangunang Kotaagung untuk mendapat pertolongan medis, namun karena luka yang dialami pasien cukup parah sehingga disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit lain. Pihak pun keluarga menyetujui.
Namun tiba-tiba datang keluarga lain tanpa bertanya dan langsung membuat kericuhan antara petugas medis dan sopir ambulans di IGD RSUD Batin Mangunang Kotaagung.
"Pihak rumah sakit sudah bekerja sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur)," tegasnya.
Atas peristiwa itu,Kabag TU RSUD Batin Mangunang Kotaagung, Hendra Eka Saputra melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Tanggamus dengan nomor laporan LP/GAR/B/155/VI/2024/SPKT/Polres Tanggamus/POLDA LAMPUNG, tanggal 22 Juni 2024.
"Kita berharap proses sesuai hukum yang berlaku agar kedepannya tidak ada lagi arogansi dan tindakan-tindakan premanisme di IGD Rumah Sakit sehingga menimbulkan ketraumaan dokter dan perawat dalam melakukan pelayanan," pungkasnya.(*)
Sumber: