Masih Ada Kelompok Pemuda Bangunkan Sahur
PRINGSEWU - Kelompok pemuda yang menamakan dirinya Komunitas Garda Pemuda Wonokryo memiliki tradisi unik dalam hal membangunkan orang untuk sahur. Mereka memukul alat musik mulai dari pengeras suara hingga kentongan untuk membangunkan umat muslim yang hendak sahur atau mereka menyebutnya Gerobak Sahur Ramadhan. Ketua Komunitas Garda Pemuda Wonokryo Endar Rika Yulianto mengatakan Gerobak Sahur Ramadhan merupakan rutinitas kegiatan Pemuda Wonokriyo untuk membangunkan warga yang hendak melaksanakan ibadah puasa. \"Setiap pagi di bulan Ramadhan, para pemuda Wonokriyo berkumpul dari pukul 02.45 WIB untuk mempersiapkan segala perlengkapan, mulai dari gerobak, kentongan, pengeras suara, dan peralatan penunjang lainnya. Kemudian para personil start bekeliling mulai pukul 03.00 - 04.10 WIB,\" katanya. Untuk rute Gerobak Sahur dimulai dari dusun Wonokriyo Selatan terus ke arah barat (STIKES Aisyah) kembali lagi ke ujung timur (Kolam Renang Tirta Asri) dengan sebelumnya melewati jalan raya dan masuk ke jalan-jalan di dalam pemukiman warga, sampai di pos terakhir studio musik (Sapporo). Antusiasme para pemuda Wonokriyo dalam kegiatan positif ini tentu saja membuat masyarakat setempat sangat mendukung kegiatan tersebut. Selain menjadi hiburan di pagi hari, mereka merasa sangat terbantu akan adanya kegiatan tersebut. Seperti di hari Minggu, (12 Mei 2019) personil gerobak sahur Pemuda Garda Wonokriyo dari yang biasa berkeliling 6 - 8 personil bertambah ramai dengan disupport dari anak-anak dan komunitas yang ada di masyarakat dusun Wonokriyo itu sendiri. Dengan membantu dari berkeliling sampai menyediakan dan menyiapkan hidangan takjil dan sahur bersama. Endar Rika Yulianto mengungkapkan tradisi beduk sahur di masyarakat dusun Wonokriyo sebenarnya sudah berlangsung dari tahun ke tahun, dan dalam 3 tahun ini lebih konsisten dan terkoordinasi dari awal sampai akhir Ramadhan. \"Karena di dalam sasaran program itu sendiri, salah satu wujud cara menyalurkan sisi kreativitas dibidang seni, pendidikan, olahraga, kegiatan sosial dan keagamaan. Dengan terjun langsung melayani kemasyarakat, walaupun terkadang mesti dengan cara dan gaya Pemuda Garda Wonokriyo,\" pungkasnya.(arf)
Sumber: