Pringsewu Siapkan Wadah Kreasi Disabilitas
PRINGSEWU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu melalui Dinas Sosial berencana mendirikan Rumah Garasi Desbilitas di dusun Wonokriyo, pekon Wonodadi, kecamatan Gadingrejo. Hal ini sesuai komitmen Pemerintah akan memberikan perhatian penuh khusus kepada penyandang Desabilitas melalui program-program dari bagian potensi dalam pembangunan di kabupaten Pringsewu. \" Hakekat manusia adalah ciptaan Tuhan yang sama semua diberikan kelebihan. Tetapi, juga masing-masing ada kelemahan. Yang punya kelemahan pasti disatu sisi punya kelebihan, \"ungkap Bupati Pringsewu, Hi. Sujadi dengan mengendarai sepeda motor Dinas seusai meninjau pelatihan membatik bagi 10 penyandang disabilitas yang digelar Dinas Sosial di Di Ramones Art Kelurahan Pringsewu Barat, Kamis (12/9). Oleh karena itu, Menurut Sujadi, pihak sedang mempersiapkan adanya Rumah Garasi Desbilitas. Intinya disitu akan ada tempat berkumpul rapat untuk mencari dan mengali potensi akan menghasilkan produk apa yang mereka bisa lakukan. \"Hari ini penyandang disabilitas belajar membatik Di Ramones Art Kelurahan Pringsewu Barat. Tentu ada penyandang disabilitas mempunyai keahlian dibidang yang lain nanti dinas sosial akan dikoordinasikan dengan dinas-dinas terkait. Harapan semua punya perhatian yang cukup sesuai dengan program nya. Sehingga betul-betul pembangunan untuk semuanya,\" ujar Sujadi. Lanjut Sujadi, Termasuk seluruh penyandang disabilitas lainnya seperti tuna Daksa, rungu, tuna wicara, tuna netra, tuna wisma dan tuna sosial. \"Kita harapan sekarang belum ada dikembangkan akan dicari guru yang mempunyai kapasitas nya. Nanti pada momen tertentu translate itu asli dari yang mempunyai sebagai penyandang itu sendiri. Tentu ketika kita bicara tentang penyandang itu harus diperhatikan oleh pemerintah, masyarakat, pengusaha, dan media, \" Kata dia. Dijelaskan Sujadi, Rumah Garasi Desbilitas di dusun Wonokriyo, pekon Wonodadi, kecamatan Gadingrejo termasuk akan dibentuk lembaga yakni Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI). \"Akan kita coba dorong terus agar bisa segera terealisasi. Begitu pun dengan pengurus nanti dari penyandang itu sendiri,\" ucapnya. Sementara itu, Kasi Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pringsewu Ika Hidayati mengungkapkan, di Kabupaten Pringsewu penyandang disabilitas ada 1600-an orang. Jumlah tersebut berasal dari berbagai macam disabilitas. Cuman untuk pelatihan membatik, tidak dapat dilakukan oleh penyandang tuna netra. Sehingga pelatihan tersebut diperuntukkan bagi mereka yang disabilitas fisik, sensorik, tuna rungu dan wicara. Namun karena keterbatasan anggaran, lanjut Ika, jumlah peserta disabilitas yang diikutsertakan dalam pelatihan terbatas. \"Karena ketersediaan anggarannya terbatas, sehingga hanya 10 orang,\" ujar Ika mewakili Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu. Ia pun berharap di pelatihan yang akan datang pesertanya bisa bertambah. Ia berharap dengan pelatihan tersebut penyandang disabilitas mempunyai ketrampilan. Kemudian dapat mengembangkan ketrampilan tersebut. Sehingga bisa menambah penghasilan mereka. Selain itu supaya penyandang disabilitas bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Owner Ramones Art Pringsewu Fitri Amin Bukhori atau akrab disapa Pi\'i berharap dengan pelatihan yang diberikan tersebut disabilitas bisa memiliki kesibukkan di rumah. Sebab, menurut dia, kebiasaan disabilitas lebih cenderung di rumah ketika lulus sekolah (SLB). \"Makanya kita coba dengan belajar membatik, kemungkinan ke depannya ada ketrampilan lain yang bisa diberikan seperti sablon,\" katanya. Sehingga, tambah dia, tidak hanya satu ketrampilan yang diberikan tapi ada beberapa. Seperti batik, lukis, sablon dan kriya. Namun, lanjut dia, karena ini baru awal pelatihan sehingga mencobanya dengan membatik. Dia berharap setelah lima hari pelatihan di Ramones Art, 9-13 September 2019 akan dilakukan pembinaan langsung dari pihaknya sampai betul-betul bisa membatik. Jadi, kata dia, kalau ada yang ingin kembali masuk untuk belajar akan diterima di Ramones Art. (Mul)
Sumber: