Pengajian Kliwonan di Pekon Kejadian Diikuti Ribuan Muslimat dan Fatayat NU

Pengajian Kliwonan di Pekon Kejadian Diikuti Ribuan Muslimat dan Fatayat NU

WONOSOBO - Jamaah Muslimat dan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Wonosobo menggelar pengajian kliwonan di Masjid Nurul Iman, Pekon Kejadian, Jumat (6/12). Pengajian kliwonan yang dihadiri ribuan jamaah Muslimat dan Fatayat NU se-Kecamatan Wonosobo itu diisi dengan tausiah yang disampaikan Ustad Alyadi asal Pekon Wayliwok, dengan tema \"Ilmu Agama Penting Ditanamkan Sejak Usia Dini\". Turut hadir Ketua PAC Fatayat NU Kecamatan Wonosobo Hj. Nani Fatmawati, Pj. Kepala Pekon Kejadian Agus Salim, Aparat Pekon Kejadian, Mantan Kepala Pekon Kejadian Alipi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda di pekon setempat. Ketua PAC Fatayat NU Wonosobo Hj. Nani Fatmawati mengatakan, pengajian kliwonan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan secara bergilir setiap sebulan sekali, khususnya pada hari Jumat Kliwon. \"Adapun tujuan dari pengajian ini selain untuk meningkatkan keimanan dan ketawqwaan, juga untuk memperat talisilaturahmi. Mudah-mudahan dengan mengaji akan mengubah prilaku pribadi sendiri dan keluarga agar menjadi lebih baik, serta dapat mendidik anak agar menjadi anak yang soleh dan solehah, \" kata Hj. Nani. \"\" \"\" Sementara itu, Pj Kepala Pekon Kejadian Agus Salim mengapresiasi pengajian rutin yang dilakukan Muslimat dan Fatayat NU. Menurutnya, pengajian penting dilakukan untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan. \"Tentunya saya sangat mendukung, karena pengajian ini sekaligus untuk membentuk akhlakul karimah. Sebagai tolak ukur pendidik dirumah, ibu harus memiliki akhlak yang baik. Jika akhlaknya baik insyaallah anak yang didik juga akan jadi anak yang baik, soleh dan solehah,\" ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Agus juga menyampaikan bahwa Pemerintah Pekon Kejadian akan menganggarkan sekitar Rp 250 juta melalui Dana Desa untuk memberdayakan masyarakat pekon, terutama perempuan. \"Insyallah kedepannya nanti ada pembiayaan sekitar Rp 250 juta, untuk swakelola, sehingga ibu-ibu ini punya rutinitas pekerjaan dirumahnya dan ada penghasilan. Jadi bukan hanya BUMDes aja yang diprioritaskan, tapi memberdayakan wanita juga penting, karena emansipasi wanita salah satunya adalah memunculkan hasil-hasil kreasi mereka, \" ujar Agus. (uji)

Sumber: