Kolaborasi Program untuk Pringsewu Bewarna
PRINGSEWU - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Pringsewu maksimalkan kegiatan-kegiatan dengan mengkolaborasikan pemuda, olahraga dan pariwisata untuk menjadikan Bumi Jejama Secancanan lebih berwarna. Plt. Kepala Disporapar Kabupaten Pringsewu Buchairi Sibarani mengatakan, di setiap kegiatan lebih fokus pada pemuda atau kegiatan yang bertemakan milenial, contohnya seperti HUT Pringsewu ada event jalan sehat ditransformasi menjadi \'Color Run\'. \"Event itu lebih milenial supaya anak muda juga ikut memeriahkan. Jadi ulang tahun itu bukan hanya acara Pemda, tapi ulang tahun yang bisa dirayakan oleh seluruh masyarakat. Rute yang ditempuh dari STMIK Pringsewu sampai Taman Sabin, jadi bisa kita beri tema \'Melaku Dolan Nang Sabin\',\" katanya. Jadi dalam kegiatan olahraga sekaligus bisa mempromosikan destinasi wisata yang dibuat oleh masyarakat itu. Kalau peserta mencapai 5.000, berarti ada 5.000 orang yang bercerita tentang Taman Sabin di akun media sosialnya. Misalnya mereka memposting tiga kali berarti ada 15.000 postingan yang mempromosikan tempat itu. \"Kita akan mencoba cara-cara seperti itu, mengkolaborasikan antara olahraga dengan pariwisata, atau pariwisata dengan kepemudaan. Jadi supaya terlihat lebih memasyarakat dan lebih kekinian sehingga Pringsewu terlihat lebih berwarna,\" ujar dia. Kemudian, pendapatan asli daerah (PAD) di bidang pariwisata itu bukan hanya dilihat dari menyewakan sarana olahraga, tapi PAD yang utama adalah dari sektor pariwisata misalnya Hotel dan restoran. Jadi bagaiaman orang datang ke Pringsewu dan menghabiskan uangnya di Pringsewu dengan menginap, belanja makanan dan belanja buah tangan. \"Jadi tidak harus dilihat berapa yang kami pungut. Ini masalah pola pikir yang sedang kita bahas dengan kawan-kawan stakeholder. Supaya kami bisa lebih lincah untuk membuat event yang bisa melibatkan dan dinikmati masyarakat Pringsewu. Masyarakat juga harus kita rangsang supaya event itu hanya berjalan sekedar saja, tapi bagaimana menjadi event yang bisa dilihat orang,\" jelas Buchairi. Kenapa fokusnya pada Taman Sabin, karena campur tangan pemerintah itu sangat kecil sekali. Kalau campur tangan personal sudah dilakukan Bupati Pringsewu H. Sujadi dan pihaknya untuk menyemangati dan mendukung pihak pengelola. \"Jadi karena memang anggaran yang bisa kami gunakan cukup terbatas, maka bayangan kami bisa menyiasatinya dengan kolaborasi yang tepat secara maksimal,\" pungkasnya. (dms/rdo)
Sumber: