Komisi III Sarankan Pemkab Tutup Jembatan Banjarnegara
SEMAKA - Pasca ambrolnya jembatan gantung penghubung Pekon Banjarnegara, Kecamatan Wonosobo-Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa menjadi sorotan DPRD Tanggamus. Komisi III DPRD Kabupaten Tanggamus mendesak agar pemkab segera menutup jembatan gantung tersebut. \"Jembatan itu kan kondisinya memang sudah tidak laik untuk dilalui. Tapi kenapa masih dibuka lagi. Padahal sudah jelas jika jembatan itu sangat membahayakan. Jadi lebih baik ditutup sajalah sementara, dari pada nanti menimbulkan korban jiwa baru,\" kata Ahmadiyan, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tanggamus, kemarin (16/11). Menurutnya, kondisi jembatan tersebut sangat membahayakan jika tetap dilewati. Pasalnya, komponen jembatan sudah banyak yang rusak. Seperti halnya kayu lantai jembatan yang sudah pada rapuh. Selain itu, besinya alas jembatan juga sudah banyak yang keropos. \"Kalau kita lihat dari bawah, besi alas jembatan itu kelihatan jelas sudah pada keropos. Bahkan, sudah banyak yang patah. Jadi sangat membahayakan jika jembatan itu tetap difungsikan, \" ujar Anggota DPRD Fraksi Demokrat itu. Untuk itu, ia meminta agar Pemkab Tanggamus menutup sementara jembatan gantung tersebut. Ia juga mengimbau kepada warga yang biasa beraktivitas melewati jembatan gantung tersebut agar sebaiknya menggunakan alternatif lain, yakni seperti perahu penyeberangan maupun jembatan cable stayed penghubung Pekon Karanganyar-Pekon Karangrejo. Hal itu untuk lebih menjamin keamanan. \"Saya berharap agar masyarakat tidak lagi melewati jembatan gantung itu sebelum dibangun oleh pemerintah. Karena sangat berbahaya. Alangkah lebih baik jika masyarakat menggunakan alternatif lain yang lebih aman, \" ungkapnya. Sementara itu, hal senada juga pernah disampaikan Wakil Bupati Tanggamus Hi.Samsul Hadi. Wabup mengatakan, masyarakat sebaiknya menggunakan alternatif lain. Pasalnya, kondisi jembatan Banjarnegara sudah tidak laik untuk dilalui. \"Saya himbau agar warga lebih berhati-hati. Dan warga juga saya sarankan untuk lewat perahu penyebrangan atau jembatan cable di Karangrejo. Tidak mengapa jauh, yang penting lebih aman, \" katanya, belum lama ini. Sementara itu, Camat Semaka, Edy Fahrurrozi mengakui adanya pro dan kontra terkait jembatan gantung, apakah ditutup atau dibuka.” Memang ada sebagian masyarakat yang menuntut agar jembatan ditutup, namun ada juga warga yang tetap mendukung agar jembatan tetap dibuka, pertimbangannya karena anak sekolah pada lewat jembatan saat pergi maupun pulang sekolah,” katanya. Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanggamus, Riswanda Djunaidi menilai bahwa, kondisi jembatan gantung sudah tidak kuat lagi untuk menahan beban berat, maka dari itu pihaknya menyarankan agar sepeda motor tidak melintas. “Kalau hanya orang yang melintas jembatan itu masih kuat, tapi kalau untuk motor tidak direkomendasikan,” kata Riswanda, kemarin. Kemudian terkait rehab total jembatan, Riswanda mengaku tidak perlu dilakukan sebab tahun depan pemkab akan membangun jembatan beton permanent yang lokasinya berdampingan dengan jembatan beton.” Jadi kalau direhab total itu pemborosan anggaran, kita tunggu saja, Maret 2018 sudah dibangun jembatan baru yang lokasinya berdampingan dengan jembatan gantung,” kata dia.(uji/ral)
Sumber: