Sekolah di Tanggamus Kembali Diizinkan Gelar PTM

Sekolah di Tanggamus Kembali Diizinkan Gelar PTM

KOTAAGUNG--Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kabupaten Tanggamus kembali diberlakukan. Sebelumnya sejak 14 Februari hingga 22 Februari sekolah hanya melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau sistem dalam jaringan (Daring) untuk mengantisipasi lonjakan virus Covid 19 khususnya varian Omicron. Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Agoeng Basori, PTM kembali diberlakukan per 23 Februari 2022, namun dengan batasan 50 persen. \"Sekarang kegiatan belajar di sekolah sudah bisa lagi. Pola tetap perberlakukan 50 persen dari kapasitas ruang kelas,\"kata Agoeng Basori mewakili Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tanggamus Yadi Mulyadi. Dikatakan Agoeng, bahwa keputusan tersebut telah disetujui oleh Satgas Covid-19 tingkat kabupaten. Dan selanjutnya mulai berlaku 23 Februari sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. \"Sementara ini tidak ada batasan sampai kapan, jadi mungkin bisa berlaku untuk beberapa waktu ke depan,\" ucap mantan Koordinator SPLP Kecamatan Kotaagung itu. Ia menjelaskan, dibolehkannya kegiatan belajar di sekolah, pertimbangannya karena sebagian besar siswa SD dan SMP di Tanggamus telah menerima vaksinasi Covid-19. Selanjutnya kegiatan belajar sudah lama tidak maksimal. \"Sekolah bisa membagi jadwal tiga hari sekali masuk atau sehari masuk sehari tidak. Hal itu untuk memecah jumlah seluruh siswa dalam satu kelas. Maka setiap kelas hanya separuh jumlah siswa. Dan yang paling penting tetap menerapkan protokol kesehatan untuk seluruh kegiatan pembelajaran, seperti menggunakan masker, wajib cuci tangan, jaga jarak, ada persetujuan orang tua dan lainnnya,\"pungkas Agoeng. Sementara, Andi, warga Kota Agung mendukung anaknya kembali belajar di sekolah. Justru itu diharapkan karena saat masa TK, anaknya nyaris tidak pernah ke sekolah. \"Mendukung saja, jangan sampai dihentikan lagi. Habis kemarin dari awal mendaftar sampai masuk anak tidak pernah ke sekolah,\"ujarnya. Ia pun mendukung dengan sistem pembelajaran yang masih terbatas. Hal itu demi berjaga-jaga dikhawatirkan anak bisa terkena Covid-19 saat di sekolah.(ral)

Sumber: