Bekas Perumahan SD di BNS Dijadikan Tempat Konsumsi Sabu

Bekas Perumahan SD di BNS Dijadikan Tempat Konsumsi Sabu

BANDARNEGERISEMUONG--Polres Tanggamus melalui Satuan Reserse Narkoba telah melakukan penyelidikan terkait temuan sejumlah alat penyalahgunaan Narkotika jenis sabu di salah satu gedung bekas perumah guru SD Negeri Banding Kecamatan Bandar Negeri Semoung (BNS). Penyelidikan tersebut dilakukan sebagai upaya kepolisian mengungkap aksi tidak terpuji yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab pasalnya lokasi bekas perumahan guru berada tepat di samping sekolah. Kasih Humas Polres Tanggamus Iptu M. Yusuf, mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi masyarakat bahwa di salah satu bekas gedung perumahan SD di Pekon Banding Kecamatan BNS ditemukan sejumlah alat hisap sabu. Atas hal itu, langkah Polres Tanggamus selanjutnya mengamankan alat hisap tersebut juga melakukan penyelidikan guna mengungkap pelakunya. “Informasi pada hari Rabu, 23 November 2022 didapatkan informasi temuan alat hisap sabu dibekas gedung SD dan personel Satresnarkoba bersama Polsek Wonosobo telah melakukan penyelidikan,” kata M. Yusuf mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi, kemarin. M. Yusuf menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan di satu ruangan bekas perumahan SD yang tidak terpakai lagi teparnya di samping ruang belajar mengajar, ditemukan, banyak klip bekas pakai sabu tercecer di lantai serta alat penghisap sabu atau bong. “Lokasinya di SDN Banding itu juga tanpa adanya pagar pembatas, sehingga memudahkan akses para penyalahguna narkoba masuk ke area sekolahan tersebut,” jelasnya. M.Yusuf mengungkapkan, untuk mencegah kegiatan serupa,uspika,pekon dan pihak sekolah akhirnya sepakat untuk merobohkan bangunan perumah yang tidak terpakai tersebut. “ Kamis, 24 November 2022, gedung yang tidak terpakai itu akhirnya dirobohkan atas kesepakatan uspika, pekon dan pihak sekolah,” ungkapnya. M.Yusuf juga berharap kepada pemerintah untuk melakukan pemagaran terhadap area sekolah sebab selain mencegah kejadian serupa, sekolah tersebut juga berada di pinggir jalan raya yang sangat rawan terjadinya kecelakaan pelajar. “Harapan kepada pemerintah dapat dipagar sehingga dapat mencegah gangguan Kamtibmas di area sekolah tersebut,”pungkasnya. Sementara Kepala SDN 1 Banding, Kecamatan BNS, Eka Medasari mengetahui adanya alat hisap sabu dan puluhan klip bekas pakai setelah memeriksa gedung bekas rumah dinas guru. “Saya baru menjabat kepala sekolah, jadi saya memeriksa. Saya lihat barang-barang itu kemudian melapor ke Kakon dan Polsek,” kata Eka. Menurut Eka, berdasarkan informasi guru-guru lama, bahwa memang aktifitas para pelaku menggunakan sabu diduga sudah lama terjadi, namun para guru tidak berani melapor. “Info guru-guru sudah lama tempat tersebut dipakai menyalahgunakan sabu, itu kan terlihat banyaknya plastik bekas pakainya,”tandasnya.(ral)

Sumber: