Tradisi Nyambai di Tanggamus Mulai Luntur. Ini Penyebabnya

Tradisi Nyambai di Tanggamus Mulai Luntur. Ini Penyebabnya

Foto Zepta Heryadi--

RADARTANGGAMUS.CO.ID- Tradisi adat Lampung nyambai (berbalas pantun red) yang dilaksanakan muli-mekhanai (bujang-gadis) saat malam resepsi pernikahan di Kabupaten Tanggamus mulai luntur. 

 

 

Nyambai merupakan tradisi turun-temurun di kalangan masyarakat Tanggamus untuk menyampaikan isi hati dalam berbagi kebahagiaan saat malam pernikahan.

 

Dimana dalam sair pantun disampaikan para bujang ke gadis yang memang sudah disiapkan oleh Kepala Mekhanai (kepala bujang) di taruf itu berisi kata-kata bernilaikan ungkapan kasih sayang. 

 

Jika tradisi ini di perdalam banyak manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan nyambai yang biasa dilaksanakan pada malam hari tersebut terutama cepat dapat jodoh.

 

Salah satu manfaat bagi para peserta yang mengikutinya yakni dapat menyampaikan isi hatinya, baik berupa perasaan seorang pemuda ke pemudi yang ada maupun perasaan bahagia dalam merayakan pernikahan rekan. 

 

Namun sayang acara nyambai ini sendiri kian lama kian luntur, dan sedikit dirubah, jika sebelumnya mengunakan surat menyurat.

 

Saat ini surat menyurat tidak digunakan lagi, dimana Kepala Bujang kampung itu sendiri menyiapkan dua buah piring yang berisi kain seledang, 

Sumber: mpal lampung