Saat Rapat Pansus, Dua Wakil Rakyat Nyaris Adu Jotos

Saat Rapat Pansus, Dua Wakil Rakyat Nyaris Adu Jotos

KOTAAGUNG-Perdebatan atau adu argument dalam sebuah forum sudah biasa terjadi, tapi kalau dari hal sepele menyebabkan keributan hingga nyaris adu jotos adalah sesuatu yang tidak pantas ditiru apalagi hal tersebut dilakukan oleh anggota DPRD. Seperti kemarin (3/4) misalnya, dua anggota DPRD Tanggamus yakni Herwansyah dan Erlan Adianto nyaris adu jotos, pemicunya adalah perdebatan mengenai hutang piutang negara, ironisnya, keributan tersebut terjadi diruang wakil rakyat saat pembahasan antara panitia khusus (pansus) Aset dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Beruntung keributan antar wakil rakyat tersebut buru-buru dilerai oleh rekan sesama wakil rakyat. Menurut Anggota Komisi II DPRD Tanggamus, Kurnain kedua rekannya hampir saja terlibat baku pukul, yang diawali dari adu argument tidak sehat dan menimbulkan keduanya saling emosi.Kejadiaan itu, lanjut Kurnain, berawal akan berlangsungnya rapat pansus,mengenai aset daerah. Selain adu argument keduanya juga saling dorong. “Kalau saja kami tidak lerai kedua belah pihak, kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Kalau saya lihat Herlan Adianto, curhat dengan saya tadi, kalau saja Herwan anggota Komisi IV itu tidak mau damai besok dia akan saya laporkan ke Polres Tanggamus,” terang Kurnain menirukan ucapan Herlan. Herlan dari Fraksi Partai Gerindra di Komisi II DPRD, mengatakan kalau debat itu biasa di dewan ini. Sementara itu, Herwan saat dikonfirmasi melalui telepon, menjelaskan bahwa, rapat pansus dengan BPKAD awalnya berlangsung kondusif. Dimana BPKAD menjelaskan bahwa sekarang transaksi keuangan sudah dilakukan secara non tunai, hal itu untuk memininalisir terjadinya kebocoran. “Penjelasan dari Kepala BPKAD tersebut saya apresiasi, sebab sudah banyak daerah yang menerapkan kebijakan ini, salah satunya SKPD di Jakarta, memang awalnya SKPD di Jakarta merasa ribet tapi lama kelamaan mereka senang dengan program dari Pemerintah Pusat itu, kemudian Erlan berkomentar kalau kebijakan itu dilakukan karena tidak ada uangnya, apalagi negara banyak hutang,” ujar Herwan. Mendegar komentar Erlan tersebut,Herwan lantas menegur agar tidak usah dilanjutkan sebab tidak ada relevansinya dengan pembahasan aset.” Saya bilang sudah jangan dilanjutkan lagi, tapi dia tetap saja menuding pemerintah banyak hutang dan kesannya menghina Presiden yang merupakan lambang negara. Lalu saya katakana lagi dengan Herlan sudahlah jangan diteruskan omongannya, nggak enak dengernya. Tapi dia terus mencecar omongan saya dan mengatakan saya punya hak bicara di sini,” ujar Herwan. Seruan Herwan tersebut, rupanya tidak digubris oleh Erlan yang memicu emosi keduanya naik. “Anda yang tua aja berani apalagi saya yang lebih muda kata Herlan pada Herwan. Sontak saya spaning dan mendatangi Herlan dan terjadilah keributan itu dan dilerai oleh kawan-kawan anggota DPRD yang hadir,” pungkas Herwan.(zep)

Sumber: