Ketua Komisi III :Cegah Banjir Terulang, 2 Sungai Harus di Normalisasi
SEMAKA - Banjir akibat luapan sungai Way Semaka dan Way Semuong yang melanda tiga kecamatan dan 19 pekon di Kabupaten Tanggamus menjadi sorotan dari Komisi III DPRD Tanggamus. Ketua Komisi III DPRD Tanggamus Buyung Zainuddin mengatakan, banjir akibat meluapnya dua sungai tersebut selain karena faktor alam, juga karena faktor sungai yang sudah dangkal. \"Sungai Way Semuong dan Way Semaka ini kan sudah pada dangkal. Jadi kalau hujan deras debit air sungai cepat meningkat dan sering meluap ke pemukiman warga, \" katanya, saat meninjau lokasi banjir di Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka, kemarin (4/4). Menurutnya, selain karena kondisi sungai yang sudah dangkal, tidak adanya tanggul di sisi sungai Way Semaka maupun Way Semuong menjadi salah satu faktor mudahnya air sungai masuk ke pemukiman warga. Untuk itu, ia meminta agar Pemkab Tanggamus melalui dinas terkait dapat mengkoordinasikan masalah sungai tersebut ke Pemprov Lampung. Pasalnya, pembangunan tanggul maupun pengerukan sungai merupakan wewenang Pemrov. \"Saya berharap Pemkab Tanggamus dapat terus mengkoordinasikan masalah sungai ini ke pemrov, agar pemprov tidak lupa. Dan sungai ini bisa segera dibenahi, \" imbuhnya. Senada dikatakan Camat Semaka, Edi Fahrurrozi mengatakan, banjir yang kerap melanda 3 wilayah kecamatan yakni Semaka, Bandar Negeri Semuong dan Wonosobo itu akibat tidak adanya tanggul serta kondisi sungai yang memang sudah dangkal.\"Satu-satunya upaya untuk mencegah terjadinya banjir, sungai Way Semaka maupun Way Semuong harus dinormalisasi dan dibangun tanggul. Karena kalau hanya dinormalisasi saja percuma, begitu juga sebaliknya, \" katanya. Adapun pengerukan maupun pembangunan tanggul sungai Way Semaka yang harus dibenahi kata dia, yakni dari Pekon Srikuncoro hingga Dusun Sawmil, Pekon Karanganyar dengan total panjang sekitar 12 kilometer.\"Dari Srikuncoro sampai ke Sawmil itu memang sudah tidak ada tanggul lagi, karena sudab habis terkikis air sungai, \" ujar Edi. Padahal, Edi menambahkan, sebelumnya Pemprov Lampung juga sudah mensurvei kondisi sungai ini. Warga juga sudah berasumsi jika sungai ini akan segera dibenahi. Namun ternyata hingga kini belum ada tindakan dari Pemprov. \"Tapi nyatanya apa, sampai sekarang belum juga dibenahi kan. Padahal warga sudah berasumsi seperti itu, jadi wajar kalau banyak warga yang kecewa, \" pungkasnya.(uji)
Sumber: