Masyarakat Tanggamus Minta Perbankan Tidak Tebang Pilih Salurkan KUR
Masyarakat minta penyaluran bantuan porgam KUR tidak tebang pilih. Foto Zepta Heryadi--
RADARTANGGAMUS.CO.ID-- Program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang di gulirkan oleh pemerintah nampaknya belum menyentuh semua pengusaha.
Di Kabupaten Tanggamus, Lampung ada beberapa masyarakat yang mengajukan pinjaman ke perbankan untuk modal usaha melalui program KUR namun tidak di akomodir.
Seperti nelayan, petani dan pengelola ikan hasil tangkapan nelayan lainnya. Sedangkan masyarakat yang memiliki usaha bidang perdagangan, UMKM pengajuannya langsung di terima.
Menurut sumber konten ini, ada beberapa alasan ditolaknya pengajuan KUR itu, seperti terdapat riwayat pinjaman yang buruk, tidak memenuhi syarat jaminan dan dokumen yang tidak lengkap.
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Salah satu nasabah perbankan di Kotaagung Marwan mengatakan, untuk mengembankan usaha ikannya ia membuntuhkan suntikan modal. Pihak perbankan seharusnya tidak tebang pilih.
"Nelayan juga merupakan penyumbang ekonomi daerah mulai dari provinsi hingga pusat. Sehingga nelayan juga berhak menerima berbagai macam program pemerintah, salah satunya KUR,"katanya.
Kondisi sama juga dirasakan oleh pengumpul hasil pertanian di Tanggamus, Asrijal. Ia mengatakan butuh sokongan permodalan dari perbankan untuk kemajuan usaha.
Menurutnya, untuk mendapatkan bantuan permodalan dari pihak bank melalui progrma KUR sangat susah.
“Saat itu alasan bank karena kemajuan usaha saya dinilai tidak layak untuk mendapatkan KUR. Padahal jaminan dua unit rumah sudah dilampirkan namun tetap tidak mendapat persetujuan bank,”keluhnya
Ijal berharap pada tahun ini untuk program yang sama agar semua pelaku usaha pertanian, termasuk juga UKM bisa maksimal dibantu oleh kalangan perbankan untuk bisa mengakses program KUR.
Sehingga bisa seiring dengan program pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan daya saing para pelaku usaha lokal. (*)
Sumber: