Masyarakat Bandar Negeri Semuong Ancam Pindah ke Lampung Barat, Ini Penyebabnya

Masyarakat Bandar Negeri Semuong Ancam Pindah ke Lampung Barat, Ini Penyebabnya

Warga menunjukan areal sawah yang tak bisa difungsikan karena tak mendapat pasokan air akibat saluran irigasi tertutup material banjir. Foto Uji Mashudi--

"Kami hanya minta ke Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus supaya ada langkah penanggulangan pasca bencana banjir, agar bagaimana caranya masyarakat petani di Kecamatan Bandar Negeri Semuong ini bisa nyawah lagi," ungkapnya.

Karena jika masyarakat terus-terusan tidak bisa menggarap lahan sawahnya, dikhawatirkan kedepanya angka kriminalitas di Kecamatan Bandar Negeri Semuong bakal lebih tinggi. 

"Sebagian besar masyarakat di Bandar Negeri Semuong ini adalah petani. Kalau mereka nggak bisa nyawah, mau dapat duit dari mana, mau bayar sekolah anaknya bagaimana. Pasti angka kriminal nanti bakal lebih tinggi kalau pemerintah nggak segera tanggulangi ini," ucapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus, Baharen mengaku sudah cukup kecewa dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus. 

Pasalnya, ia sudah berulang kali mengajukan penanggulangan bencana itu namun hingga kini belum terealisasi.

"Sebenarnya saya setengah kecewa dengan Bupati dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), karena sudah berapa kali saya mengusulkan masalah itu tapi sampai sekarang belum juga direalisasikan," kata Baharen.

Ia memprioritaskan pengusulan masalah irigasi, karena irigasi itu adalah urat nadi masyarakat. Mengingat masyarakat Kecamatan Bandar Negeri Semuong mayoritas adalah petani. 

Jika hasil pertanian tidak ada, otomatis pendapatan petani juga berkurang. 

"Jadi bagaimana masyarakat petani membiayai pendidikan anaknya serta untuk kebutuhan sehari-hari lainya kalau hasil pertanian nggak ada," ucapnya.

"Seharusnya ada penanganan darurat dari BPBD, karena itu pasca banjir. Untuk itu, saya sangat berharap apa yang diinginkan oleh masyarakat itu bisa segera direalisasikan. Jangan sampai sudah berapa kali diusulkan tidak terealisasi," pungkas Baharen. (*)

Sumber: