Nelayan Berharap Bantuan Pemerintah Berkelanjutan. Salah Satunya Kapal Berukuran 20 PK
Nelayan di Tanggamus berharap bantuan kapal diatas 20 PK. Foto net--
RADARTANGGAMUS.CO.ID-- Masyarakat nelayan di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung berharap adanya bantuan kapal ikan yang berukuran 20 PK.
Pasalnya, perahu yang mereka gunakan saat ini masih di bawah standar, sehingga pendapatan mereka masih terbatas.
"Kami sampai saat ini masih mengalami kesulitan meningkatkan hasil perikanan dan kesejahteraan hidup. Ada tiga masalah yang dihadapi nelayan tradisional di Teluk Semaka.
Pertama modal usaha, kedua kapal dan ketiga gudang pendingin ikan,"kata Nelayan di Kecamatan Kotaagung Timur, Asnawi.
Menurutnya, untuk bisa bersaing dengan pengusaha ikan pemerintah harus bisa memberikan modal usaha berupa pembelian kapal ikan yang kekuatannya di atas 20 PK dalam bentuk pinjaman bergulir.
Setelah itu nantinya pinjaman tersebut bisa dikembalikan dan dipinjamkan kembali secara bergulir kepada nelayan lainnya dalam bentuk kelompok yang langsung dibawah pengawasan pemerintah
Dengan demikian nelayan akan sungguh-sungguh menekuni profesinya."Pemerintah harus membentuk kelompok, nantinya anggota bisa melakukan pinjaman ke kelompok tersebut,"katanya.
Lanjutnya, langkah lainnya yang harus diperhatikan pemerintah adalah pengadaan alat tangkap ikan (kapal) yang dilengkapi dengan alat tangkap ikan yang modern.
Selain itu pemerintah perlu melakukan pemetaan wilayah sampai berapa mil nelayan tradisional bisa melaut.
"Demikian juga kapal besar penangkap ikan yang kekuatannya di atas 100 PK harus dibatasi agar sesama nelayan dapat melakukan pengawasan secara bersama- sama," tuturnya.
Kemudian untuk menjaga mutu ikan hasil tangkapan nelayan tetap baik perlu dipersiapkan alat pendingin.
Alat ini juga berfungsi agar ikan dapat bertahan beberapa hari dan diolah. Tersedianya alat pendingin maka organisasi nelayan yang bertugas untuk melakukan pembinaan dan pengawasan secara nyata demikian kehidupan dan kesejahteraan nelayan tradisional di Teluk Semaka bisa membaik.
Hal sama juga juga disampaikan nelayan yang tinggal di Kecamatan Limau, Murni. Ia mengungkapkan melaut telah menjadi bagian dari denyut nadi kehidupan warga disana."Rata-rata nelayan menggantungkan hidupnya di laut,"terangnya.
Sumber: