Kehidupan Masyarakat Di Pekon Tirom Miris. Air Bersih Sulit, Sumur Kering Dan Bantuan Minim

Kehidupan Masyarakat Di Pekon Tirom Miris. Air Bersih Sulit, Sumur Kering Dan Bantuan Minim

Masyarakat Pekon Tirom hidup dibawah garis kemiskinan--

 

RADARTANGGAMUS.CO.ID-- Pekon Tirom merupakan salah satu Pekon yang ada di Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus, Lampung. 

Pekon yang terletak di seberang laut Teluk Semaka itu dihuni oleh masyarakat yang serba kekurangan. 

Seperti biasa, setiap masyarakat yang akan menyeberang atau sebaliknya kapal motor alat transportasi yang selama ini mereka gunakan. 

Jalan darat bukan tidak bisa, bisa tapi medan yang terjal dan masih berupa tanah membuat mereka lebih memilih menggunakan jasa kapal motor, meski harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal. 

Untuk menuju Pekon Tirom kamu harus naik kapal motor dengan merk Laksana Satu dari Pelabuhan Kotaagung dengan bobot sekitar 15 ton. 

Kemudian setiap penumpang dikenaikan tarif Rp 30 ribu,  Tidak sampai disitu, untuk menuju kapal yang akan dinaiki setiap penumpang harus menggunakan jasa sampan dengan biaya Rp 5000 per orang, 

maklum kapal yang dimaksud parkir ditengah laut bukan bersandar di dermaga. Dari pelabuhan kotaagung menuju Pekon Tirom Kampung harus menempuh waktu sekitar 4 jam, Lamanya perjalanan ini karena setiap melintasi perkempungan kapal yang terbuat dari kayu itu singgah untuk menurunkan penumpang. 

Begitu juga selama diperjalanan tidak banyak yang bisa dilihat, hanya pemandangan perbukitan yang begitu indah, mangknya penumpang lebih banyak memilih tidur. Nah, sampainya

ditujuan untuk menginjak tanah Pekon Tirom kamu harus kembali naik sampan dengan biaya Rp 5000 per orang, setelah turun dari sampan akan langsung disuguhkan dengan pemadangan yang begitu indah, maklum pekon ini diapit dua perbukitan yang menjolok ke arah dalam. 

Rumah-rumah panggung merupakan rumah khas lampung masih banyak di pekon ini. Problem utama di pekon itu yakni, banyak kekurangan yang dialami masyarakat selama ini, terutama masalah air bersih

Dimana sudah dua bulan masyarakat dilanda kemarau sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari seperti minum, mencuci dan mandi mereka kesulitan, sebab tidak hanya sumur yang kering, mata air yang mereka andalkan selama ini juga kering.

Masyarakat disana merasa dianak tirikan, sebab meski sudah berapa kali diusulkan ke pemerintah pekon agar dibuat bak penampung air bersih hingga saat ini tidak kunjung terealisasi. 

Tidak hanya itu, sebagian masyarakat juga tidak memiliki jamban, akibat ketika akan buang hajat masyarakat pergi kepinggir pantai atau kebun dan itu sudah berlangsung lama.

Sumber: