Gagal Melenggang ke Kejurnas
Ist - Ketua Pengkab TI Lampung Selatan, Reni Oktauli Pandjaitan, bersama Sekretaris Pengkab TI, Mulyani Dinda, berfoto bersama Serli Maya Indah Sari, dan Intan Zakiyah yang meraih medali perunggu di kejurwil Bengkulu.--
KALIANDA, RADARTANGGAMUS.CO.ID - Hasil positif ditorehkan para atlet taekwondo asal Kabupaten Lampung Selatan di kejuaraan wilayah (kejurwil) Bengkulu, pada akhir pekan kemarin.
Dua atlet putri atas nama Serli Maya Indah Sari, dan Intan Zakiyah, sukses mendapatkan medali perunggu di kejuaraan itu. Tetapi sayang, hasil kurang beruntung malah dialami oleh atlet taekwondo kategori putra atas nama Casilas Abel, dan Kevin Wisnu. Keduanya harus rela setelah gugur di babak penyisihan.
Hasil yang ada otomatis membuat langkah atlet taekwondo Lampung Selatan terhenti. Walaupun bersusah payah meraih 2 medali perunggu, tetapi hasil itu tidak cukup untuk membawa para atlet taekwondo Lampung Selatan melenggang ke kejuaraan nasional atau kejurnas.
Sebab, syarat mutlak untuk berlaga di kejuaraan bergengsi itu harus meraih medali emas alias juara 1. Ketua Pengkab Taekwondo Indonesia (TI) Lampung Selatan, Reni Oktauli Pandjaitan, mengaku sedikit kecewa dengan raihan hasil tersebut.
BACA JUGA:153 Paket Antropometri Kit Segera Mendarat di Posyandu
Meski demikian, Reni tetap berbangga hati karena anak asuhnya mampu bersaing bahkan sampai ikut memperebutkan medali perunggu. Reni bilang medali perunggu yang didapatkan taekwondo putri di luar prediksinya.
Sebelum pertandingan, Reni sebetulnya lebih mengunggulkan atlet taekwondo putra dalam perebutan medali. Tetapi harapan dan fakta tidak terjadi semestinya. Atlet putra malah tersingkir lebih awal.
"Tidak disangka-sangka. Soalnya kami prediksi di putra, kami optimis di putra. Eh, malah putri yang tidak disangka malah dapat perunggu," ujarnya saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu, 17 September 2023.
Jika melihat kondisi yang ada, sebetulnya atlet taekwondo Lampung Selatan sudah sangat bagus. Mereka cuma kekurangan dukungan dari pemerintah daerah, dan induk organisasi olahraga dalam hal ini KONI, baik di Provinsi Lampung maupun di Kabupaten Lampung Selatan.
"Yang penting, TI Lamsel sudah punya aset berharga untuk menghadapi Porprov Lampung mendatang. Target ku di anak-anak ini," katanya.
Tetapi begitulah nasib atlet. Berangkat atas dana pribadi demi nama daerah yang abadi. Terlepas dari apapun dan bagaimanapun kondisinya, para atlet taekwondo Lampung Selatan harus tetap diberi jempol.
Mereka sudah jauh-jauh pergi ke Bengkulu dan bertarung demi harga diri. Bagian terpentingnya, mereka bertarung demi kariernya sendiri. Reni pun ogah berkomentar terlalu jauh mengenai hal tersebut.
Dia bahkan bilang sudah tak ambil pusing dengan kondisi yang ada. Khususnya mengenai perharian dari pemerintah maupun induk organisasi olahraga.
"Pasrah sajalah. Dapat perhatian, ya disyukuri. Enggak juga, ya sudah. Sepertinya percuma kalau disinggung terus menerus," kata Reni. (*)
Sumber: