Kisah Horor Jembatan Pungkut di Tanggamus, Ada Suara 'Mbak Kunkun' Terdengar Menggantung di Ujung Bambu
Jembatan Pungkut sebelum diperbaiki.--
Teringat pengalaman itu aku jadi merinding, sampai akhirnya, tak terasa motorku sudah berada tepat di mulut jembatan ini.
Mulailah rodanya menapak pada papan yang hanya berupa bilah-bilah kecil. Basah dan licin sehingga harus benar-benar pelan dengan kedua kaki menopang papan lainnya sepanjang jembatan.
Segala bacaan kurapal sebisaku mulai dari ayat kursi dan lainnya.
Gemericik sungai seperti backsound di film-film misteri.
Di samping kanan bagian bawah jembatan banyak batu hitam besar dengan pohon beringin raksasa di tepinya yang akarnya menjalar di sepanjang sisi sungai seperti tengah menahan tanah agar tak ikut hanyut mengikuti ajakan air.
Sebelah kiri jembatan kedung alias lubuk yang ada sedongnya.
Menurut cerita ibu, dahulu ada beberapa orang kota yang bermain lompat dari jembatan ini namun salah satunya tak pernah muncul ke permukaan sampai sekampung kami geger dan oleh salah seorang sesepuh bernama Mbah Arsyad, diselamilah lubuk tersebut yang ternyata ada lubang misterius yang kami sebut sedong.
Dan anak tersebut ada di sana dalam cengkeraman buaya. Wallahualam.
Akhirnya dibawa ke permukaan dalam keadaan tak bernyawa.
Sementara di ujung jembatan ini rimbun pohon bambu seperti gerbang masuk gua yang padahal setelah melewati tanjakan panjang, di sanalah kampungku berada.
Di ujung jembatan terlihat buk-bukan tempat pangkal besi utama jembatan ini terpendam. Dulu, salah satu tetangga pernah bercerita melihat wanita berbaju hijau dengan dandanan ala pengantin jawa duduk di situ. Kheerrr.
Semua cerita-cerita itu tetiba melintas di kepala.
Dan tepat saat ban motorku berada ditengah-
tengah jembatan, aku dikejutkan dengan suara tawa yang memekakkan telinga Huwaaaaa... Panik, euy. Panik.
Sumber: