Wow, Harga Cabai Semakin Pedas, di Pasar Kotaagung Tembus Rp90 Ribu Per Kg

Wow, Harga Cabai Semakin Pedas, di Pasar Kotaagung Tembus Rp90 Ribu Per Kg

Harga cabai merah dan cabai rawit di Pasar Kota Agung mengalami lonjakan harga, saat ini harga cabai merah di Pasar Kota Agung tembus Rp90 ribu per Kg. Foto Arka--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Harga cabai yang dijual di pasar tradisional Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung semakin meroket.

Berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Kota Agung,harga cabai rawit yang semula dijual Rp30 ribu perkilo gram (Kg) saat ini naik menjadi Rp80 ribu per Kg.

Sedangkan untuk cabai merah dari sebelumnya dijual dengan harga Rp35 ribu per Kg kini ikut terkatrol naik menjadi Rp90 ribu per Kg.

Anton salah satu pedagang cabai di Pasar Kotaagung menuturkan bahwa melonjaknya harga cabai sudah berlangsung selama dua pekan ini.

BACA JUGA:Optimalisasi PAD, Pemkab Tanggamus Wacanakan Bentuk OPD Baru

Namun, kata dia, kenaikan periode ini, kenaikan harganya terlampau tinggi, tidak seperti kenaikan harga pada umumnya.

"Untuk naik turun harga itu biasa, tapi naiknya Rp5.000 hingga Rp10.000. Kalau sekarang naiknya gila-gilan, hampir Rp50 ribu kenaikannya,"kata Anton.

Anton juga mengaku kurang mengetahui apa yang menyebabkan harga cabai naik drastis tidak seperti biasanya.

"Akhir Oktober dan November ini kenaikan harga cabai sangat tinggi dari sebelumnya. Bisa jadi mungkin karena dampak perubahan cuaca atau lainnya, kami juga tidak begitu paham kenapa harganya meroket,"ujarnya.

BACA JUGA:Huawei Nova 11 SE Hadir dengan Camera Kualitas Tinggi yakni 108 MP dan Ditenagai Chipset Snapdragon 68

Imbas dari naiknya harga cabai juga kata dia, ikut berdampak pada harga komoditi lainnya, seperti bawang yang juga ikut mengalami kenaikan harga, dimana harga bawang putih normalnya Rp 15 ribu per kg kini naik menjadi Rp20 ribu per Kg, bawang merah yang sebelum seharga R 25 ribu kini naik jadi Rp 32 hingga Rp35 ribu per kg. 

"Untuk harga bawang memang tidak begitu banyak naik harganya. Kondisi semakin mahalnya harga kebutuhan pokok, pastinya berdampak pada menurutnya pendapat karena minat beli yang menurun drastis,"ungkap Anton.

Berkaca dengan harga sejumlah komoditi yang terus bergerak naik, dan kebutuhan bahan pokok lainnya yang juga terus mengalami kenaikan harga dirinya berharap ada solusi dari pemerintah untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok. 

"Kasian masyarakat yang hanya mengandalkan pendapatan harian yang minim untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari hari. Pembeli kadang suka bingung klo ke pasar karena tahu semua harga bahan pokok naik. Imbasnya juga kalau pembeli sepi, pendapatan kami selaku pedagang juga ikut sepi pak,"pungkasnya.(*)

Sumber: