Produksi Kopi di Lambar Tahun 2024 Diprediksi Meningkat, Ini Harapan Petani Kopi

Produksi Kopi di Lambar Tahun 2024 Diprediksi Meningkat, Ini Harapan Petani Kopi

Ilustrasi kopi. Foto net--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Produksi kopi di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) pada masa panen tahun 2024 mendatang diprediksi akan mengalami peningkatan.

Menurut, Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lambar, Sumarlin. Prediksi itu didasari dari hasil pengamatan pembungaan batang kopi yang ada di Kabupaten Lambar.

"Untuk produksi kopi tahun 2024 mendatang diperkirakan akan ada peningkatan dikisaran 15 hingga 25 persen dari tahun 2023 ini," ujar Sumarlin.

Disinggung terkait prediksi harga, Sumarlin meyakini jika pada panen raya tahun 2024 mendatang, harga kopi berkisar pada angka Rp35.000 sampai Rp45.000 per kilogram.

"Perkiraan harga masih dikisaran Rp35.00045.000 perkilo untuk basis kopi komersil grade 4," ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa kedepan pihaknya akan terus mendorong adanya bantuan sarana dan prasarana (Sarpras) pasca panen dan pengolahan kopi.

"Untuk kegiatan yang kami lakukan dalam mengupayakan peningkatan pendapatan petani kopi diantaranya mendorong peremajaan kopi, pengamatan OPT kopi, sekolah lapang mutu kopi dan agribisnis kopi," ucap Sumarlin.

Ia melanjutkan, bahwa semua itu dilakukan dengan pemanfaatan dana APBD Kabupaten Lambar, APBD Provinsi Lampung, Balai Besar,Dirjen Perkebunan dan BSIP Lampung.

Senada dengan Sumarlin,  warga Pekon Bedudu, Yulianto yang merupakan salah satu petani kopi mengatakan, jika dirinya juga memprediksi pada panen raya tahun 2024 mendatang, dirinya bisa mendapatkan jumlah kopi yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2023 ini.

"Alhamdulillah saya lumayan senang, ya, karena jika dilihat dari perkembangan pembungaan kopi, tahun depan akan mendapatkan jumlah kopi yang lebih banyak dibanding tahun ini," ungkapnya.

Ia berharap, penambahan jumlah kopi tersebut juga akan didukung dengan kestabilan harga. "Berharap harganya bagus ya, paling tidak jangan turun dari harga di tahun ini (2023). Karena biasanya jika saat panen jumlahnya banyak, harganya malah turun,"pungkas Yulianto.(*)

 

Sumber: