Komisi III Bakal Tinjau Jembatan “Indiana Jones” di Pugung

Komisi III Bakal Tinjau Jembatan “Indiana Jones” di Pugung

KOTAAGUNG—Keluhan masyarakat Pugung terkait rusaknya jembatan gantung di Pekon Banjar Agung Ilir, Kecamatan Pugung, langsung mendapat respon dari DPRD Kabupaten Tanggamus. Bahkan DPRD Tanggamus berjanji dalam waktu dekat akan meninjau jembatan tersebut. \"Dalam waktu dekat akan kita tinjau, untuk mengetahui kondisi jembatan tersebut, \" kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tanggamus Buyung Zainuddin, kemarin (26/7). Jika jembatan gantung tersebut memang benar-benar rusak dan membahayakan, Politisi PDIP ini menambahkan, maka Komisi III (Bidang Pembangunan) akan mengupayakan perbaikan atau peningkatan jembatan di APBD Tahun 2019. \"Makanya mau kita tinjau dulu, supaya tahu kondisi jembatan gantungnya. Jika memang sudah tidak layak dan membahayakan, maka akan kita upayakan pembangunannya di APBD Tahun 2019,\" terangnya. Diberitakan sebelumnya, jembatan gantung di Pekon Banjar Agung Ilir, Kecamatan Pugung, kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, sebagian besar papan lantai jembatan rusak serta pengaitnya banyak yang lepas. Tak pelak kondisi jembatan yang demikian sering dikeluhkan warga, sebab dinilai membahayakan sehingga cocok jika disebut sebagai jembatan “Indiana Jones” ( Film Petualangan) Asri salah seorang warga setempat mengatakan, jembatan gantung sepanjang 28,5 meter tersebut dibangun dengan menggunakan dana PNPM pada 2011 lalu, namun ironisnya hingga saat ini belum ada perbaikan ataupun peningkatan yang dilakukan oleh pemerintah setempat, sehingga wajar jika jembatan gantung ini kondisi kian memprihatinkan. \"Mungkin papan jembatan sudah tua, belum lagi jembatan gantung ini padat dilintasi warga, dan karena faktor alam seperti hujan dan panas juga jadi wajar jika papan rusak dan hancur, \" katanya,  (25/7). Padahal lanjut dia, jembatan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat. Selain digunakan oleh warga Banjar Agung Ilir, jembatan tersebut juga setiap harinya dilalui oleh warga Pekon Banjar Agung Udik, baik untuk mengeluarkan hasil bumi maupun untuk menuju tempat pendidikan. \"Jembatan ini juga bisa tembus ke Pekon Banjar Agung Udik, bahkan setiap harinya jembatan ini juga ramai dilintasi warga dari Pekon Banjar Agung Udik. Dengan kondisi jembatan yang seperti ini membuat kami khawatir, karena kondisi jembatan sudah sangat membahayakan, \" ungkapnya. Menurutnya, jika tak segera dibenahi kerusakan jembatan akan semakin parah.\" Takutnya papan yang menjadi dasar lantai berangsur rusak semua hingga jembatan ini tak bisa dilintasi,\" ujar Asri. Senada dikatakan Asri, Syafei warga lainnya mengaku, khawatir saat melintasi jembatan gantung tersebut. Sebab, selain kondisi papan lantai jembatan yang sudah rapuh dan bolong serta terlepas dari pengaitnya, jembatan gantung tersebut juga sudah tidak stabil saat dilintasi. \"Mungkin tali selingnya sudah banyak yang putus, jadi kalau dilintasi jembatannya goyang dan tidak stabil, kadang lebih condong kekanan, \" katanya. Ia menambahkan, selama ini jika ada kerusakan pada bagian jembatan seperti halnya papan dasar jembatan yang patah atau lepas, diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat. \"Selama ini kami terus yang memperbaikinya secara swadaya, dan tidak ada campur tangan pemerintah daerah. Kami berharap pemerintah daerah bisa ikut serta memperbaiki jembatan ini, kalau bisa dilakukan peningkatan jadi jembatan permanen, karena jembatan ini bukan hanya dilalui oleh warga Banjar Agung Ilir saja, tapi juga Banjar Agung Udik,\" pungkasnya. (uji)  

Sumber: