Sedang Cuci Pakaian di Sungai, Suprihatin Digigit Buaya
Personel Polsek Wonosobo saat mengunjungi Supriatin (37) korban serangan buaya di aliran sungai Way Semaka Pekon Banjar Negoro Kecamatan Wonosobo. Foto Ist--
RADARTANGGAMUS.CO.ID--Buaya muara kembali menyerang warga yang sedang beraktivitas di sungai Way Semaka. Kali ini peristiwa serangan buaya terjadi di aliran Sungai Way Semaka Pekon Banjar Negoro,Kecamatan Wonosobo,Kabupaten Tanggamus,Provinsi Lampung.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat 14 Juni 2024, sekitar pukul 06.30 WIB. Buaya muara itu menyerang korban atas nama Supriatin (37), seorang ibu rumah tangga.
Dikatakan kapolsek, berdasarkan keterangan dari korban, peristiwa tersebut terjadi ketika Supriatin sedang mencuci pakaian di pinggir sungai Banjar Negoro.
Sedang mencuci tiba-tiba ada seekor buaya muara muncul dari dalam air dan langsung menerkam paha kaki sebelah kanan Supriatin.
BACA JUGA:Sedang Mandi di Sungai,Warga Cukuhbalak Tanggamus Digigit Buaya
BACA JUGA:Awas, Banyak Buaya di Sungai Semaka
Dalam situasi panik tersebut, Supriatin dengan cepat merespons dengan cara mengibaskan pakaian yang sedang dicucinya ke arah buaya, yang akhirnya berhasil membuat buaya tersebut melepaskan gigitannya.
Akibat serangan tersebut,lanjut kapolsek, korban Supriatin mengalami luka robek dan berlubang bekas gigitan pada bagian paha kanan. Korban mendapatkan delapan jahitan di bagian yang terluka dan saat ini menjalani perawatan di rumah.
"Korban segera dibawa ke bidan desa di Banjar Negoro untuk mendapatkan perawatan. Buaya yang menyerang Supriatin diperkirakan memiliki panjang sekitar 4 meter," terang Tjasudin.
Kendati korban gigitan buaya mengalami luka yang cukup serius, namun kondisi Supriatin dilaporkan dalam keadaan stabil.
Kapolsek juga mengingatkan kepada warga untuk lebih waspada saat beraktivitas di sekitar sungai, mengingat adanya kemungkinan ancaman dari buaya.
"Warga diimbau untuk selalu berhati-hati dan menghindari aktivitas di pinggir sungai pada waktu-waktu tertentu,terutama saat kondisi air tinggi atau keruh,"pungkas Tjasudin.(*)
Sumber: