Bayi Mungil asal Tanggamus Alami Jantung Bocor, Butuh Uluran Tangan Dermawan
Haura Almaira (2,5) bulan penderita jantung bocor membutuhkan uluran tangan para dermawan. Foto Ist--
RADARTANGGAMUS.CO.ID--Seorang bayi mungil bernama Haura Al-Maira (2,5 bulan) harus berjuang keras untuk bertahan hidup. Haura saat ini harus bergantung pada tabung oksigen untuk membantu pernapasannya yang lemah akibat kondisi jantung bocor yang dideritanya.
Di sebuah kamar sederhana berukuran 2,5 meter persegi, Haura putri pasangan Hafikri (23) dan Rika Harfiani (21), warga Pekon Srimelati, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus.
Buah hati kecil mereka divonis menderita dua kebocoran pada jantungnya setelah pemeriksaan intensif di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, sepekan lalu.
Dari hasil diagnosis medis, Haura mengalami small secundum ASD 3 mm L to R Shunt dan large PM outlet VSD 10 mm L to R Shunt PG 0-60 mmHg.
BACA JUGA:Warga Kota Agung Yang Rumahnya Ambruk Tertimpa Pohon Butuh Perhatian
BACA JUGA:Mulyadi Irsan: Penguatan SDM Tanggamus Butuh Dukungan Semua Pihak
Untuk menyelamatkan nyawanya, ia harus menjalani pengobatan rutin setiap bulan hingga usia enam bulan lebih, sebelum akhirnya menjalani operasi penambalan jantung.
Profesi buruh serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu, Hafikri dan Rika berjuang keras memenuhi kebutuhan pengobatan Haura, termasuk biaya transportasi, susu, dan tabung oksigen. Namun, kondisi ekonomi keluarga ini jauh dari kata mencukupi.
"Kami hanya ingin melihat Haura sembuh. Tapi biaya yang harus kami keluarkan setiap bulannya terlalu besar untuk kemampuan kami," ujar Hafikri dengan mata berkaca-kaca, Rabu 11 Desember 2024.
Sementara itu, Rika Harfiani mengungkapkan bahwa ia mengetahui putrinya mengalami penyakit jantung pada usia 15 hari, sebab ia terlihat merasakan sesak nafas.
"Awalnya dijemur sinar matahari, lalu karna panik, saya bawa ke Bidan, lalu dirujuk RS Abdul Moeloek Bandar Lampung, disanalah divonis jantung bocor," ucap Rika.
Rika menyebut bahwa bocor jantung anaknya berada pada bagian atas dan bawah jantung. Dan saat ini disarankan meminum susu formula yang diresepkan oleh dokter.
"Jadi anak saya harus kontrol setiap bulan ke rumah sakit, saat ini masih dipantau selama 6 bulan. Jika tidak ada perkembangan maka akan ada tindakan operasi," kata Rika lirih.
Pasangan muda ini berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah dan uluran tangan para dermawan untuk membantu pengobatan Haura. Tanpa bantuan, perjuangan bayi mungil ini semakin berat di tengah keterbatasan orang tuanya.
Sumber: