Radityo Egi-Syaiful 50,80%,Nanang-Antoni 39,80%

Radityo Egi-Syaiful 50,80%,Nanang-Antoni 39,80%

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Lamsel Nomor 2 Radityo Egi-Syaiful. Foto Ist--

BANDARLAMPUNG,RADARTANGGAMUS.CO.ID--Elektabilitas pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nomor urut 2, Radityo Egi dan M. Syaiful Anwar mencapai 

50,80% sementara calon petahana nomor 1 Nanang Ermanto dan Antoni Imam mencatatkan angka 39,80%.

Hal itu berdasarkan hasil survei Departemen Riset Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Radar Lampung Media Grup (RLMG).Sementara 9,40% pemilih belum menentukan pilihan. Hasil survei ini menunjukkan persaingan menuju kursi bupati Lamsel semakin menarik.

Survei yang melibatkan 500 responden menggunakan metode simple random sampling ini berlangsung dari 21 hingga 27 Oktober 2024, dan memiliki margin of error +/- 3,00% pada tingkat kepercayaan 90%.

BACA JUGA:Survei RLMG, Saleh Asnawi-Agus Suranto Meraih Elektabilitas 59,80%. Dewi-Ammar 39,80%

BACA JUGA:Pilkada Pringsewu, Elektabilitas Paslon Fauzi-Laras Melejit,Ungguli Tiga Paslon Lain

Dari analisa peta dukungan, pasangan nomor urut 1, Nanang Ermanto dan Antoni Imam yang diusung koalisi PDIP, PKS, Perindo, dan Hanura, menguasai 5 kecamatan di Lamsel.

Meskipun dukungan dari partai-partai besar ini dapat memberikan keunggulan, mereka perlu berjuang lebih keras untuk menarik pemilih yang belum yakin.

Di sisi lain, pasangan nomor urut 2, yang didukung oleh KIM plus dan partai-partai non-parlemen seperti Golkar, Gerindra, PAN, dan lainnya, menguasai 12 kecamatan. 

Keberhasilan menjangkau lebih banyak wilayah ini menunjukkan kekuatan jaringan politik yang lebih luas, yang bisa menjadi kunci kemenangan dalam pemilu mendatang.

Penantang vs Petahana

Pemilihan Bupati Lampung Selatan 2024 menjanjikan pertarungan yang sengit antara incumbent, Nanang Ermanto, dan penantang yang berpotensi kuat, Radityo Egi. 

Persaingan ini menjadi lebih menarik karena konteks politik yang melingkupi kedua calon. Nanang Ermanto, sebagai petahana, seharusnya memiliki keuntungan karena pengalaman dan keberadaan dalam posisi kekuasaan. 

Namun, rendahnya persentase dukungan yang diperolehnya menunjukkan adanya ketidakpuasan di kalangan pemilih. Hal ini dapat diartikan sebagai sinyal bahwa masyarakat Lampung Selatan mencari alternatif yang lebih segar dan berpotensi untuk memperbaiki keadaan.

Sumber: