Menengok Kafe Lapas Kota Agung Yang Dikelola Warga Binaan
Beginilah suasana di Cafe and Resto Wabin di Lapas Kelas II B Kota Agung. Foto Rio--
RADARTANGGAMUS.CO.ID--Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Agung membuat gebrakan baru dengan menghadirkan kafe dan resto di dalam lingkungan Lapas.
Kafe dan resto ini dibuat layaknya cafetaria yang ada di perkotaan yang sedang hits,mulai dari meja,kursi hingga tata lampu yang dibuat ciamik. Kesan seram pun sirna di kafe yang dikelola oleh pihak Lapas dan warga binaan ini.
Untuk pelayanannya juga, Lapas Kota Agung menghadirkan dua orang barista profesional untuk meramu aneka minuman dengan kualitas ala kafe di resto megah.
Cafe dan resto ini diberi nama Sae and Resto Cafe Wabin. Sae sendiri merupakan kepanjangan dari Sarana Asimilasi Edukasi.
BACA JUGA:WBP Lapas Kota Agung Olah Limbah Plastik Jadi Barang Bernilai Ekonomis.
BACA JUGA:Dua Napiter Lapas Kota Agung Ikrar Setia NKRI
Di Cafe Sae and Resto Wabin ini,baik warga binaan maupun pegawai lapas dapat menikmati minuman ala cafe mulai dari aneka minuman kopi,juice hingga es boba.
Selain aneka makanan dan minuman, di Cafe yang baru saja rampung dibangun ini, juga menyediakan makanan ringan hingga berat, sebut saja, nasi campur ayam, nasi campur ikan, nasi goreng,nasi telur hingga aneka lauk.
Untuk harganya juga cukup terjangkau contohnya Capucino Rp15 ribu,Es Boba cokelat Rp15 ribu,Es Jeruk Lemon Rp10 ribu dan Boba Susu Mantan Rp15 ribu.
Lalu untuk makanan harga nasi goreng telor dibanderol Rp15 ribu,ayam bakar sambel ijo Rp25 ribu dan bebek bakar sambel ijo Rp35 ribu.
Menurut Kepala Lapas Kelas II B Kota Agung, Andi Gunawan bahwa Cafe Sae and Resto merupakan bentuk pembinaan kemandirian. Bahkan pihak Lapas Kota Agung sengaja mendatangan dua orang Barista profesional yang bertugas untuk meracik minuman ala cafe top.
"Jadi sementara dua orang Barista ini mengajari para Wabin. Harapannya ke depan, para Wabin terlatih menjadi seorang Barista profesional,"kata Andi Gunawan.
Andi Gunawan menjelaskan bahwa Cafe Sae dan Resto berdiri di lahan berkurang kurang lebih 80 meter persegi, yang mana sebelumnya lahan tersebut digunakan untuk penampungan sementara sampah dari kamar-kamar hunian warga binaan, sebelum dibawa keluar area lapas.
"Cafe Sae sendiri mulai dibangun sejak bulan Mei tahun 2024 dan mulai difungsikan sejak bulan Okober 2024,"ucap kalapas.
Sumber: