Astaga, Pemakaman Jadi Tempat Pesta Miras dan Mesum

Astaga, Pemakaman Jadi Tempat Pesta Miras dan Mesum

KOTAAGUNG—Tempat Pemakaman Tionghoa yang berada lingkungan Pancaniti, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus saat ini kerap dijadikan sebagai tempat mabuk-mabukan. Tidak cukup sampai disitu, pemakaman yang berada persis di belakang SPBU Way Tuba ini kerap dijadikan untuk berbuat mesum pasangan kekasih. Mbah Jarwo warga sekitar mengatakan bahwa pemakaman Tionghoa tersebut di kelola oleh Yayasan Tolong Menolong Teluk Semaka. Ia juga menuturkan bahwa lokasi pemakaman sering dijadikan ajang maksiat. “Pemakaman seringkali dijadikan tempat muda-mudi berbuat yang tidak senonoh, kalau siang kebanyakan anak -anak sekolah yang nongkrong disini,\"katanya, kemarin. Ia melanjutkan, dilokasi itu hampir setiap hari melihat orang pacaran, terutama malam hari. Mereka tidak hanya berbuat mesum tapi juga mabuk-mabukan.\"Makam ini gak ada penjaganya, mangkanya disalahgunakan,\"jelasnya. Hal sama juga diakui warga lainnya Roni. Menurutnya, ia beberapa kali menemukan botol minuman keras dan kondom sisa pakai di area makam.\"Makam china kami menyebutnya, itu digunakan pemuda tempat mesum dan mabuk-mabukan,\"terangnya. Kondisi itu lanjut Roni mengingat diarea makam minim lampu penerangan, sehingga kalau malam dijadikan tempat nongkrong.\"Yang paling rame malam minggu. Orang pasangan pada mojok disini,\"ungkapnya. Berdasarkan pantauan Radar Tanggamus, makam orang Tionghoa itu memiliki lahan yang lebih luas, termasuk altar persembahan, bahkan di antaranya memiliki bangunan permanen, setiap unit kuburan di sini dihias dengan ornament khas tradisi tionghoa. Dulu anak-anak terbiasa bermain di sekitar areal makam. Sementara orang tuanya memperhatikan dengan duduk di bangku altar yang terbuat dari pahatan batu alam atau coran semen. Namun kondisi di pekuburan ini berubah. Banyak unit kuburan di sini yang tidak terawat. Rumput kuburan tak lagi tertata rapi. Batu-batu alam yang banyak menjadi ornamen kuburan hilang dicungkil tangan-tangan tak bertanggung jawab. Jangan tanya soal sampah dan coretan tangan di altar kuburan. Bahkan, nisan kuburan pun tak lepas dari coretan tangan-tangan tak bertanggung jawab. Minimnya fasilitas penerangan di tempat ini, membuat remaja sering memadu kasih. Bahkan dari masyarakat setempat, tak sedikit anak-anak di bawah umur kedapatan asusila di tempat tersebut. (Zep)

Sumber: