Terancam Ambrol, Komisi III Desak PUPR Lakukan Perbaikan

Terancam Ambrol, Komisi III Desak PUPR Lakukan Perbaikan

KOTAAGUNG - Rusaknya gorong-gorong diruas Jalan Pekon Banjarnegeri, Kecamatan Gunung Alip, mendapat sorotan dari Komisi III DPRD Tanggamus. Lembaga yang fungsinya sebagai pengawas jalannya roda pemerintahan ini mendesak pemerintah kabupaten (Pemkab) khususnya instansi terkait untuk segara melakukan perbaikan, sebab, gorong-gorong jalan tersebut terancam ambrol akibat terkikis. \"Kami minta dinas atau instansi terkait segera memperbaiki gorong-gorong jalan di Pekon Banjarnegeri, karena kalau dibiarkan gorong-gorong ini bisa ambrol, \" kata Anggota Komisi III DPRD Tanggamus Ahmadiyan, kemarin (26/3). Menurutnya, perbaikan gorong-gorong tersebut harus segera dilakukan. Mengingat gorong-gorong sudah terkikis dan nyaris ambrol. Dan pemerintah daerah melalui dinas atau instansi yang menangani masalah jalan, dalam hal ini Dinas PUPR semestinya memprioritaskan perbaikan gorong-gorong tersebut pada tahun ini. \"Semestinya perbaikan gorong-gorong jalan ini menjadi prioritas, karena merupakan akses penghubung antar pekon. Selain itu kondisinya juga sudah darurat karena nyaris putus. Kan dinas PUPR pada tahun ini memprioritaskan pembangunan yang sifatnya darurat, jadi perbaikan itu harus dimasukan juga kedalam rencana kerja Dinas PUPR, agar masyarakat tidak berasumsi tebang pilih, \" ungkap Ahmadiyan. Diberitakan sebelumnya, ruas jalan kabupaten di Pekon Banjarnegeri, Kecamatan Gunungalip, terancam putus. Pasalnya, tanah di bagian bawah jalan tersebut sudah terkikis dan membentuk sebuah terowongan yang melintang ke jalan. \"Jika dilewati kendaraan besar seperti truk, saya yakin jalan ini akan putus. Karena dibagian bawahnya sudah ada lubang berbentuk terowongan, \" kata kepala dusun setempat Yursandi. Menurutnya, lubang berbentuk terowongan yang berada dibawah jalan penghubung antara Pekon Banjarnegeri, Ciherang dan Penanggungan itu lebarnya sekitar 3 meter.\"Mobil aja masuk kalau lewat terowongan itu,\" ujarnya. Ia menjelaskan, terowongan dibawah jalan itu terbentuk akibat resapan air dari sebuah lubang di saluran drainase.\"Saluran drainase dipinggir jalan itu memang berlubang. Dan seluruh pembuangan air yang ada di drainase mengarahnya ke lubang itu. Nah, lama kelamaan ternyata aliran air itu terus mengikis tanah dibawah jalan sehingga membentuk terowongan. Saat ini terowongan sudah menembus badan jalan, \" terangnya. Ia berharap, pemerintah Kabupaten Tanggamus dapat segera memperbaikinya. Mengingat pembangunan jalan tersebut merupakan wewenang kabupaten. Dan jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat dibeberapa pekon.\" Ya, kami berharap agar pemerintah dapat segera memperbaikinya. Karena kalau terus dibiarkan, jalan ini pasti akan terputus, \" harapnya. (uji)

Sumber: