Mengulas Konflik Gajah Dan Manusia. Di Kabupaten Tanggamus Lampung

 Mengulas Konflik Gajah Dan Manusia. Di Kabupaten Tanggamus Lampung

Konflik gajah dengan manusia kembali terjadi di Tanggamus. Perlu penanganan serius guna mengatasi hal ini agar tidak kembali terjadi. foto medialampung.disway--

Tempat ribuan satwa berkembang biak, apakah telah berubah jadi perkebunan atau lainnya 

Tercatat bukan hanya gajah saja yang kerap turun ke pemukiman warga. Bahkan harimau kendati jarang sering menampakan diri.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanggamus Lampung, Kemas Amin Yusfi mengatakan.

Bahwa Pemkab Tanggamus tidak memiliki kewenangan untuk menangani konflik satwa dengan manusia itu termasuk gajah.

"Namun dalam hal ini ada dua hal yang perlu kita sampaikan bagaimana agar supaya masyarakat aman dan juga satwa dapat terjaga kelestariannya,"kata Kiemas

Tidak memiliki kewenangan dalam konflik tersebut lanjutnya bukan berati Pemkab Tanggamus berdiam diri. 

Pemkab melalui dinas terkait dan melibatkan 7 Non-Governmental Organization atau NGO membentuk forum alam tanggamus. 

 "Termasuk NGO tapak liman yang memiliki wewenang penanganan konflik satwa, satgas sahabat satwa, terlibat dalam forum tersebut,"ujarnya. 

Saat ini di Kecamatan Semaka telah ada 9 pekon dibentuk satgas sahabat satwa 1 pekon di Kecamatan Pematang Sawa dan ditambah dengan HKM.

"Jadi mereka mereka inilah ketika ada konflik satwa melakukan penanganan, dan pemerintah mendorong pada saat penyusunan anggaran dana desa untuk satgas tersebut, dan tahun ini juga akan ada hibah untuk salah satu NGO tadi guna mengatasi konflik gajah,"tandasnya.

Masih berkaitan dengan konflik gajah, Dandim saat itu Letkol Arh. Anang Hasto Utomo menyampaikan, untuk membahas persoalan ini perlu melibatkan semua pihak guna mencari solusi terbaik.

"Karena didalamnya melibatkan semua unsur, baik itu Pemkab Tanggamus, Kodim 0424 Tanggamus, Polres Tanggamus, Konsorsium Kotaagung Utara, Kehutanan dan yang lainnya, dengan harapan setelah diadakan rapat, ada solusi bersama yang kita dapatkan,"kata Dandim.

Masih menurut Dandim, termasuk apakah nanti ada pemahaman yang akan disampaikan dirinya selaku bapak Hkm

kepada masyarakat yang masih mendiami kawasan register 39, serta kawasan yang lainnya.

Karena kendati dirinya sebagai bapak Hkm akan tetapi ia untuk persoalan tersebut harus melibatkan semuanya.

Sumber: