Masyarakat Rajabasa Libatkan dong di Festival Krakatau!
Ilustrasi Gambar--
RAJABASA, RADARTANGGAMUS.CO.ID - Mimpi masyarakat desa di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, untuk menjadi tuan rumah Festival Krakatau sepertinya masih terpendam. Hal itu terungkap saat penggiat wisata asal Lampung Selatan, Yodistara Nugraha, bertemu dengan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Bobby Iriawan.
Sebelum pertemuan itu, Yodis memang getol menyuarakan keinginan masyarakat melalui media sosial terkait pelaksanaan Festival Krakatau.
Yodis ingin masyarakat sekitar dilibatkan dalam agenda tahunan itu. Selama ini, lanjut Yodis, masyarakat sekitar tidak pernah mendapatkan tempat di rumahnya sendiri.
"Kami menyampaikan aspirasi terkait dengan pelaksanaannya, dan sudah diterima langsung oleh Pak Kadis," ujar Yodis kepada Radar Lamsel.
BACA JUGA:Sakit Hati Dengan Bos, Karyawan Koperasi Bawa Kabur Motor Inventaris
Dalam pertemuan empat mata itu, kata Yodis, Bobby menjelaskan beberapa faktor yang menjadi kendala kenapa masyarakat sekitar belum bisa dilibatkan dalam kegiatan Festival Krakatau.
Salah satu alasannya karena festival itu belum tidak bisa digelar di wilayah/desa terdekat dari Gunung Anak Krakatau (GAK).
"Atau di Lampung Selatan pada umumnya. Penjelasan beliau seperti itu, ada hal teknis lagi yang tidak bisa saya sebut," katanya.
Walaupun demikian kata Yodis, Bobby berjanji memaksimalkan peran serta para pelaku wisata yang berada di wilayah terdekat dari Gunung Anak Krakatau.
Misalnya melibatkan masyarakat dengan diadakannya pelatihan dalam waktu dekat ini.
Tentu saja penyelenggaraan Festival Krakatau 2024 akan melibatkan masyarakat sekitar GAK.
"Kita akan maksimalkan peran serta masyarakat. Bukan hanya dalam event-nya saja, tetapi juga dalam kegiatan lainnya yang menyangkut tentang pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Bbby.
Dia mengatakan semua aspirasi masyarakat akan diterima oleh pihaknya dengan baik, dan akan mendukung program-program yang dapat memajukan perekonomian masyarakat khususnya dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. (*)
Sumber: