Hanya 1 Jam Dari Bandar Lampung, Yuk Wisata Kuliner di Pasar Nggeruput Pringsewu

Hanya 1 Jam Dari Bandar Lampung, Yuk Wisata Kuliner di Pasar Nggeruput Pringsewu

Pasar Nggeruput Pringsewu sajikan ragam kuliner dengan harga ramah di kantong. Foto Rio Aldipo--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Bagi kamu yang hobi berwisata kuliner rasanya cocok untuk mengunjungi Pasar Nggruput atau Mruput yang terletak di Pekon Kelaten Kecamatan Gadingrejo di area menuju kompleks perkantoran Pemda Pringsewu.

 

Pasar Nggeruput ini hanya buka pada hari Minggu, jaraknya yang dekat dengan pusat kota Kabupaten Pringsewu dan juga jalan utama menjadikan Nggeruput selalu ramai dikunjungi.

 

Dari pusat kota Kabupaten Pringsewu sendiri jaraknya hanya 9 kilometer, kalau dari Bandar Lampung naik motor jarak tempuh 1 jam, begitu pula jika dari arah Kota Agung, Tanggamus yang jarak tempuhnya sekitar 1 jam.

 

Nggeruput sendiri berawal dari event festival jajanan tradisional, yang hanya di gelar satu hari.Nggruput pertama kali buka pada 1 Oktober 2017 lalu yang bermula dari gagasan tokoh masyarakat Kabupaten Pringsewu seperti Andreas Andoyo mantan ketua KPU Pringsewu dan juga mantan Ketua PWI Pringsewu,Umbar Satrio Susilo, Agus Sumardiko, Dwi Oktarini,Maizar dan Heru Pamungkas. 

BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Pemandian di Kabupaten Tanggamus, Lampung, Ada Yang Bisa Bikin 'Panas Dingin'

Pasar Nggeruput ini buka setiap hari Minggu mulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Agar tidak kehabisan jajanan kuliner,ada baiknya berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB atau paling terlambat sampai di lokasi Pasar Nggeruput pukul 09.00 WIB.

 

Di Pasar Nggeruput ini pengunjung bisa menikmati beraneka ragam kuliner tradisional hingga kuliner dari negara luar yang sekarang sudah populer.

 

Adapun aneka kuliner yang dijual di Pasar Nggeruput diantaranya sate ayam,Sate Padang,nasi pecel,nasi uduk, nasi kuning,ayam penyet,nasi rawon,pecel lele,gudeg,getuk,nasi bakar,sate gurita,soto,bakso,tekwan,somay,gorengan, bermacam-macam bubur, iga bakar,kerang hijau,sosis bakar, tempe mendoan dan tidak ketinggalan Iwan Kota Agung.

 

Sumber: