"Saya baru mendengar ternyata banyak muncul keluhan dari para penyandang disabilitas disejumlah kabupaten di Lampung. Insya Allah jika saya mendapat amanah duduk menjadi anggota DPD-RI siap menyalurkan dan memperjuangankan di tingkat pusat terkait keluhan tersebut supaya apa diharapkannya dapat terwujud,"ucapnya.
Mbak Almira gadis lajang nan cantik kelahiran Bandar Lampung 7 Januari 1999, juga mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap kebersihan lingkungan.
Bahkan dirinya beberapa waktu lalu berdiskusi dengan Kelompok Masyarakat Pengelola Sampah (Kompas) bersama Bank Sampah se-Kabupaten Pringsewu, di Aula TPS3R Jejama Secancanan, Kelurahan Pringsewu Barat. Sebab Kabupaten Pringsewu salah satu kandidat Kalpataru tingkat Nasional tahun 2024.
"Mari dengan kebersamaan kita terus berinovasi dan berkreasi bagaimana cara mengelola sampah organik dan non organik dengan yang baik, benar dan tepat,"ujarnya.
Terpisah, Fauzi yang juga Rektor IBN Lampung mengaku mensuport anak sulungnya untuk berkiprah dan terjun ke dunia politik, karena selain pilihannya sendiri juga dinilai wawasan dan latar belakang pendidikan sudah cukup dan mumpuni.
"Saya sebagai orangtua pastinya merestui dan mendukung sepenuhnya, kendati nantinya akan bersaing ke ranah yang lebih besar. Saya yakin ilmu dan latar belakang pendidikan Mbak Almira mampu untuk diterapkan pada level DPD- RI,"pungkasnya. (*)