Jauh sebelumnya, beberapa kelompok masyarakat dari pulau jawa telah berada ditempat tersebut.
Tidak hanya mereka, ditempat itu dihuni sebagian kolonis desa bagelen, Gedongtataan.
Dimana saat itu Hindia Belanda, masih berkuasa. Lalu tercetuslah program membuka area permukiman baru.
Hutan di Margakaya saat itu ditumbuhi oleh bambu cukup lebat, lalu dibabat untuk digunakan sebagai lahan pemukiman baru.
Lantaran banyaknya pohon bambu di area pemukiman baru, kemudian oleh masyarakat diberi nama Pringsewu.
Mengambil kalimat dari bahasa Suku Jawa yakni Bambu Seribu
11 tahun kemudian berdirilah pemerintahan yang dipimpin kewedanan tataan.
Ibrahim menjadi Wedana pertana ditahun 1943,