Hari Ini SMP Sederajat Gelar UN
KOTAAGUNG - Dinas Pendidikan (Disdik) Tanggamus mengaku sampai saat ini tidak ada masalah dengan kesiapan sekolah untuk laksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dimulai tanggal Senin 23 April hingga 26 April 2018 mendatang. Kasi Pendidikan Dasar, Fatqul Hajar Aswad mengatakan, sampai saat ini tidak ada laporan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah penyelenggara UNBK. Untuk itu pihaknya memastikan semua pihak sekolah telah siap, di Tanggamus ada 34 baik SMP maupun MTs, negeri dan swasta akan melaksanakan UNBK tahun ini. Dari 34 sekolah tersebut, 17 sekolah sudah UNBK mandiri, dan 17 sekolah sisanya masih bergabung dengan sekolah yang miliki perangkat. \"Di luar itu masih ada sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP). Dan semuanya akan menggalar UN pada 23-26 April 2018, jumlah sekolah ada 80 SMP, dan 47 MTs totalnya 127 sekolah,\"kata Fatqul belum lama ini. Ia menambahkan, jumlah keseluruhan siswa SMP sederajat yang akan ikut UN berjumlah 9.117 siswa dengan rincian 6.139 siswa kelompok SMP dan 2.978 siswa Mts. Sebelum melakukan UNBK, pihak penyelenggara selama ini sudah lakukan dua kali simulasi. Dan sudah adakan sinkronisasi server di sekolah-sekolah dengan server di pusat. \"Sebab UNBK menerapkan online maka soal langsung dikirim dari pusat, begitu juga dengan jawaban siswa, jumlah SMP yang gelar UNBK di Tanggamus jumlahnya meningkat dari tahun lalu. Dulu awalnya hanya tiga sekolah, dan sekarang sudah 34 sekolah,\"ujarnya. Untuk pelaksanaan UN menerapkan tiga sesi karena tidak semua sekolah punya komputer sama dengan jumlah siswa yang UN, Pembagian sesi yakni pagi pukul 7.30-9.30 WIB, sesi kedua 11.00-13.00 WIB, dan sesi ketiga pukul 14.00-16.00 WIB. Pembagian ini sama dengan tingkatan SMA yang sudah berjalan lebih dulu. Dan pembagian sesi UN berdasarkan keputusan Kementerian Pendidikan. Untuk sekolah yang masih UNKP soal akan tiba di dinas terus selanjutnya didistribusikan ke subrayon, dan terlebih dahulu di simpan dan pada waktu akan pelaksanaan UN baru didistribusikan ke sekolah. \"Untuk saat ini ada dua siswa yang kondisinya belum bisa mengikuti UN di sekolah, yakni Laila Titik Wahyuni, siswa SMPN 2 Ulu Belu yang dalam kondisi sakit. Dan satu siswa yang di tahan di rumah tahanan Kota Agung, untuk Laila apabila saat jadwal UN utama tidak bisa maka diikutkan dalam UN susulan, sedangkan siswa yang di rutan, kami bebaskan apakah akan UN di rutan atau UN di sekolah. Jika UN di rutan maka sekolah utus pengawas dan soal UN dibawa ke rutan, Sedangkan jika mau UN di sekolah maka harus ada pengawalan dari pihak rutan. Tapi mudahnya siswa ikut UN di rutan saja,\"tandasnya.(iqb)
Sumber: