Ratusan Guru Ikuti Diklat Smart Parenting
GISTING--Ratusan guru jenjang SD dan SMP mengikuti Diklat Smart Parenting di GSG Pekon Gisting Bawah, Kamis (24/10). Kegiatan ini merupakan Kerjasama antara Badan Khusus Perempuan PGRI Tanggamus dan Global Potensi. Kegiatan ini dibuka Staf Ahli Bupati Muhaimin Sastranegara. Ketua Badan Khusus Perempuan PGRI Tanggamus Umi Kulsum,M. Pd mengatakan, bahwa tujuan diklat sesuai tema yakni Peningkatan Komptensi Guru dalam mengintegrasikan potensi genetik siswa pada pembelajaran. \"Tujuan dari diklat ini agar bagaimana guru mentransfer ilmu sesuai potensi genetik siswa terhadap pembelajaran, dan dalam menyampaikan materi pembelajaran kemurid harus dengan cara menyenangkan. Jika guru sudah tahu potensi genetik siswa maka tugas selanjutnya adalah terus melakukan pembinaan sehingga tetap berprestasi, \"ujar Umi Kulsum. Dilanjutkan Umi Kulsum bahwa inti dari Diklat ini adalah agar pembelajaran mudah diserap oleh siswa.\" Kegiatan ini diikuti 200 guru perempuan yang terdiri dari jenjang SD dan SMP. Pelaksanaannya selama tiga hari dengan narasumber Dr. Astriana Kibtiyab M. Si dan H. Munawar, M. Pd dari Malang, \"kata dia. Sementara Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani melalui Staf Ahli Bupati Muhaimin Sastranegara dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Diklat Smart Parenting yang diselesaikan oleh Badan Khusus Perempuan PGRI Kabupaten Tanggamus. Kegiatan ini menurut Muhaimin, turut serta membantu pemerintah dalam mempercepat peningkatan kualitas pendidikan, sekaligus peningkatan Kompetensi SDM Guru dalam mengintegrasikan potensi genetik siswa dan anak-anak Tanggamus secara optimal. \"Setiap anak terlahir unik, sejatinya tidak ada anak yang bodoh, karena setiap anak memiliki potensi bakat dan karakter masing-masing. Hanya saja, lingkungan dimana mereka dibesarkan akan mempengaruhi performa kecerdasannya kelak,\"ujar Muhaimin saat membacakan sambutan tertulis bupati Tanggamus. Sementara, Direktur Global Potensi, Yeni Ernani CH,CHt, mengatakan bahwa setiap anak punya genetik bawaan lahir dan setiap anak pasti berbeda. \"Penting mengetahui genetik anak sehingga guru memperlakukan anak didik sesuai potensi atau bakat genetiknya, ini agar kemampuan anak dapat terksplore dengan maksimal,\" ujarnya.(ral)
Sumber: